Kapal Tanker Jelsen Natuna Kandas di Perairan Bintan

  • Oleh :

Kamis, 18/Janu/2018 11:16 WIB


BINTAN (BeritaTrans.com) - Kapal tanker terdampar di Pulau Sedue, Kecamatan Tambelan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Kapal berbobot sekitar 33 ribu GT tersebut kandas di atas karang. Belum satu pun ABK kapal keluar dan turun dari kapal. Informasi yang dihimpun Medcom.id, kapal tanker bernama Jelsen Natuna tersebut terdampar di perairan Pulau Sedue, Tambelan, Selasa, 16 Januari 2018. Kapal tanker itu terdampar pertama kali diketahui nelayan setempat. "Ketika itu, nelayan sedang bersiap untuk turun ke laut. Ketika hari mulai teduh, dan beberapa nelayan mulai turun ke laut, mereka dikejutkan dengan kapal tangker berukuran kandas di karang di Pulau Sedue," ujar Robby, warga Teluk Sekuni, Kecamatan Tambelan, kepada Medcom.id, Rabu, 17 Januari 2018.Ia mengatakan, nelayan dan masyarakat tidak bisa mengakses naik maupun masuk ke atas kapal karena kapal terlalu besar dan tinggi. Sedangkan belum ada satu pun ABK atau nakhoda kapal yang keluar dari kapal tersebut. "Ada kemungkinan kapal tersebut terdampar karena dibawa ombak yang masih tinggi di perairan Tambelan," tuturnya. Badan SAR Tanjungpinang membenarkan adanya kapal tangker terdampar dan kandas di perairan Sedue, Tambelan. Kasi Operasi SAR Tanjungpinang, Eko Suprianto, mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Syahbandar Tambelan untuk memastikan kondisi kapal dan para ABK maupun nakhoda. "Hasil koordinasi kami dengan Syahbandar Tambelan, bahwa saat ini kapal masih kandas di Pulau Sedue. Kapal belum bisa bergerak. Kondisi awak kapal hingga saat ini belum diketahui," kata Eko kepada Medcom.id, Rabu, 17 Januari 2018.Ia mengatakan, Syahbandar dan SAR Tambelan masih mengupayakan untuk bisa berkomunikasi dengan ABK atau nakhoda kapal. Hingga siang tadi, belum ada satu pun awak kapal yang keluar atau turun dari kapal. "Tim Syahbandar dan SAR Tambelan masih berada di lokasi. Kami belum dapat mengakses lebih banyak informasi karena komunikasi melalui telepon masih agak sulit. Ada berapa jumlah ABK juga belum kami ketahui," ujarnyaNamun informasi awal yang didapatkan SAR Tanjungpinang, sambung Eko, bahwa perusahaan kapal tangker itu berada di Batam. Hanya saja belum diketahui alamat dan pemiliknya. Pihak Syahbandar masih menunggu kapal lain dari perusahaan tersebut untuk menarik kapal tanker yang kandas itu."Nasib dan kondisi ABK kapal belum diketahui karena hingga saat ini belum ada yang mau keluar. Begitupun nakhodanya. Kami pagi tadi mau ke Pulau Sedue, tetapi belum bisa karena kondisi ombak masih tinggi," pungkas Eko.