Pernah Kandas, Kapal Wisata KM Amanikan Lego Jangkar di Kawasan Terumbu Karang Raja Ampat

  • Oleh :

Senin, 12/Nov/2018 05:31 WIB


WAISAI (BeritaTrans.com) - Kapal wisata KM Amanikan dilaporkan membuang jangkar di kawasan dangkal terumbu karang yang merupakan salah satu tempat menyelam wisatawan yang mengunjungi Kampung Arborek, Raja Ampat, Papua Barat.Kapal wisata tersebut membuat kesal warga Kampung Arborek karena membuang jangkar di kawasan yang seharusnya tidak boleh pada Selasa (6/11/2018), sehingga warga melaporkannya ke Dinas Perhubungan.Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat Yohanes B Rahawarin di Waisai, Minggu, membenarkan pihaknya telah mendapat laporan dari masyarakat Kampung Arborek disertai dengan dokumen foto kejadian tersebut.Dia mengatakan, pihaknya juga telah mendatangi masyarakat kampung Arborek dan berdiskusi tentang kejadian tersebut dan membahas regulasi yang akan dibuat agar tidak ada kapal membuang jangkar sembarangan di terumbu karang Kampung Arborek.Selain itu, kata dia, pihaknya juga berdiskusi dengan masyarakat Kampung Arborek menentukan kawasan yang kapal wisata bisa parkir dan buang jangka agar tidak merusak terumbu karang.Menurut dia, menindaklanjuti laporan masyarakat Kampung Arborek Dinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat akan memanggil pihak kapal Amanikan untuk diberikan sanksi.Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Kapal wisata KM Amanikan sebelumnya telah melakukan pelanggaran kandas dan merusak karang di Pulau Gan Raja Ampat. Nahkoda kapal tersebut sempat pula menjalani proses hukum.PERNAH KANDASKapal wisata KM Amanikan yang dinakhodai I Made Sudana, dilaporkan kandas di Perairan Raja Ampat tepatnya di Pulau GAM Distrik Waigeo Barat, Kepulauan, Papua.Dari informasi yang didapatkan, kapal tersebut karam berawal saat pada hari Kamis, 23 November 2017 sekitar pukul 14.30 WIT, KM Amanikan membawa sembilan kru dan enam wisatawan mancanegara asal Korea Selatan dan Amerika tersebut bergerak dari Pulau Mioskun, Distrik Waigeo Barat Kepulauan menuju kepulauan Wayag.Lalu pada Jumat (24/11/2017), pukul 18.00 WIT kapal diserah terima jaga dari Nahkoda I Made Sudana ke Mualim I I Gusti Bagus Putra dan Juru Mudi Subaer, kemudian nakhoda meninggalkan ruang kemudi untuk menuju ke ruang makan.Berselang sekitar 30 menit kemudian ( pada pukul 18.30 WIT) kapal kandas di atas karang pada posisi S 00 derajat 32.326? E 130 derajat 33.336, ungkap salah seorang sumber SINDOnews di Pol Air Polres Raja Ampa yang enggan namanya diberitakan.Setelah mendapat laporan, pada pukul 18.20 WIT, Sat Pol Air bersama Satuan Reskrim Polres Raja Ampat yang dipimpin oleh Wakapolres Kompol Henky Kristanto Abadi mendatangi TKP kandasnya kapal tersebut untuk melakukan pemeriksaan. Sampai sekarang kapal masih karam dan belum bisa keluar dari posisi tersebut.Namun kondisi penumpang dan ABK Kapal dalam keadaan aman dan kondusif serta lapal dalam keadaan baik. Kapal ditarik pada hari Sabtu (25/11/2017).Sementara itu, salah seorang warga setempat, Ayub menuturkan, harus dilakukan pemeriksaan mendalam soal kerusakan karang yang diduga hancur akibat ditabrak kapal Wisata tersebut.