Rakor Angleb, Puncak Arus Mudik Diprediksikan 31 Mei 2019

  • Oleh : an

Senin, 22/Apr/2019 14:34 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi memprediksi bahwa puncak bagi pemudik pada Lebaran tahun ini yakni pada tanggal 31 Mei 2019 atau tiga hari sebelum Lebaran. Sedang arua balik Lebaran akan terjadi Sabtu-Munggu 9-10 Juni 2019.Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah melakukan rapat koordinasi terkait angkutan Lebaran 2019 bersama beberapa pihak seperti Kepolisian dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BPJT, PT Jasa Marga, Kementerian Kesehatan, PT Pertamina, Organda, Aptrindo, DAMRI, PPD dan lainnya.Rakor Angkutan Lebaran (Angleb) 2019 digelar di Gedung Kemenhub Jkn merdeka Barat, Jakarta, Senin (22/4/2019). Rakor Angleb dibuka oleh Menhub Budi Karya dilanjutkan paparan Dirjen Hubdat serta pemangku kepentingan lainnya.Menurut Dirjen Budi, puncak mudik memang ada prediksi masing-masing tapi hasil litbang puncak arus mudik tanggal 31 Mei. Mulai mudik tanggal 29 Mei, karena Rabu sudah libur. Jadi Selasa malam sudah mulai pulang ke kampung halaman masing-masing," kata Dirjen Budi. Pengguna Mobil Pribadi NaikDirjen Budi menuturkan, pihaknya memprediksi untuk mobil pribadi pada saat mudik paling banyak 28%. Kebanyakan mengunakan jalan tol. Pengendara motor juga masih jadi pilihan alternatif."Kami melihat bahwa yang disampaikan pak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tadi, di mana dari Indramayu ke Cikampek mereka istirahat di pinggir jalan di tempat yang kurang layak. Ini perlu penanganan khusus," tutur dia.Dia menambahkan, untuk jalur Utara Pulau Jawa kendaran mobil 273 ribu kendaraan atau 27%. Kemudian, jalur Selatan 8,5%. Maksud dari lintas Selatan perlu koordinasi dengan Kementerian PUPR."Di mana lintas Selatan ini adalah dari Bandung, Tasikmalaya, Ciamis 3,4%. Mohon diklarifikasi ada lintas Selatan dan lintas Selatan Selatan. Lintas Selatan Selatan ini mulai dari Banten lewat Sukabumi, Tasikmalaya dan Jogjakarta. Kemudian jalan tol Trans Jawa akan menyedot sebagian besar pemudik 40%. Ini akan menjadi pemasukan yang cukup bagus tapi juga persoalannya lumayan ini," tandas Dirjen Budi dalam paparan yangvdipandu sesjen Kemenhub Djoko Sasono itu.(helmi)