Masuk Bursa Menteri Jokowi, Begini Komentar CEO Gojek Nadiem Makarim

  • Oleh :

Jum'at, 19/Jul/2019 07:27 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dalam bursa menteri Jokowi, yang beredar di publik, ada nama CEO Gojek Nadiem Makarim.Namun Nadiem enggan menanggapi beredarnya isu tersebut. Dia menyatakan tak mau berkomentar apa pun terkait pencalonan menteri."Mohon maaf saya enggak ada komen. Enggak ya sekarang," kata Nadiem saat ditemui di acara pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2019, Kamis, 18 Juli 2019.Nadiem menampilkan ekspresi datar kala dihujani pertanyaan oleh pers seputar pencalonan menteri. Ia yang memakai kemeja batik berwarna abu-abu memilih terus berjalan ke arah mobilnya.Nadiem tak hanya irit bicara soal bursa menteri muda. Ia bahkan enggan buka suara soal pertanyaan apa pun, termasuk pengembangan produk baru yang diluncurkan Gojek.Revolusi industri transportasiNadiem Makarim berhasil merevolusi industri transportasi ojek melalui Gojek. Layanan yang semula diciptakan secara offline ini bahkan telah menjadi pelopor transportasi online di Indonesia. Gojek kemudian menjadi solusi dari sejumlah masalah yang dimiliki banyak orang, mulai dari mahalnya tarif ojek konvensional, sampai kesulitan mendapatkan transportasi pada rute-rute yang sulit dijangkau.img-20190707-074840-5d214903097f3607ad51e1f3 (1)Sejalan dengan hal tersebut, gagasan terciptanya Gojek memang timbul dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim. Ia kesulitan mencari ojek kala berpindah dari satu gedung ke gedung lain. Sekalinya dapat, tarifnya bisa main tembak alias kelewat tinggi.Pria yang sempat kuliah Hubungan Internasional ini pernah menjalani pendidikan di luar negeri. Jadi, tak heran, jika setiap hari ia bertemu dan berinteraksi dengan berbagai macam orang dari berbagai negara. Tak disangka, pengalaman itulah yang membuat ia mampu mengembangkan sejumlah kemampuan dalam dirinya, salah satunya adalah berpikir kreatif.Sejumlah soft skill dan hard skill inilah yang menjadi modal utama dalam membangun bisnis startupnya hingga menjadi raksasa di Indonesia. Dari berbagai sumber yang didapat, Nadiem Makarim Pendiri Gojek lahir di Singapura, 4 Juli 1984. Ia memiliki ayah bernama Nono Anwar Makarim yang berasal dari Pekalongan yang berprofesi sebagai pengacara dan ibu bernama Atika Algadrie dari Pasuruan yang bekerja di bidang non-profit. Nadiem Makarim memiliki dua saudara perempuan.Istri Nadiem Makarim bernama Franka Franklin, mereka menikah pada tahun 2014 yang lalu. Dari pernikahannya ini, Nadiem makarim mempunyai anak bernama Solara Franklin Makarim.Di ketahui bahwa Nadiem Makarim mulai bersekolah SD di Jakarta, kemudian ia lulus SMA di Singapura, dari Singapura ia kemudian melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.Lulusan Harvard UniversitySelama setahun Nadiem Makarim mengikuti program foreign exchange di London School of Economics. Ia juga melanjutkan studinya di Harvard Business School, Harvard University dan lulus dengan menyandang gelar MBA (Master Business Of Administration).Nadiem Makarim diketahui pernah bekerja di sebuah perusahaan Mckinsey & Company sebuah konsultan ternama di Jakarta dan menghabiskan masa selama tiga tahun bekerja disana. Diketahui pula ia pernah bekerja sebagai Co-founder dan Managing Editor di Zalora Indonesia kemudian menjadi Chief Innovation officer kartuku.Resign dari Zalora dan Mendirikan GojekBerbekal banyak pengalaman selama bekerja, Nadiem Makarim kemudian memberanikan diri untuk berhenti dari pekerjaannya dan mendirikan perusahaan GO-JEK pada tahun 2011.Saya tidak betah bekerja di perusahaan orang lain, saya ingin mengontrol takdir saya sendiri Nadiem MakarimAlasan sederhana itulah yang membuat Nadiem Makarim mencoba merintis perusahaan sendiri yang kemudian dikenal dengan nama GO-JEK berbekal pengalaman kerja serta memiliki jiwa enterpreneurship.Ide Bisnis gojekIde bisnis transportasi GO-JEK sendiri berasal dari pemikiran Nadiem ketika ia berdiskusi dengan tukang ojek langganannya. Nadiem Makarim jarang menggunakan mobil karena mobilitasnya yang tinggi, ia lebih sering menggunakan jasa ojek.Dari perbicangannya dengan para tukang ojek, ia menemukan kenyataan bahwa hampir sebagian besar tukang ojek menghabiskan waktunya hanya menunggu pelanggan saja dan susah untuk mencari pelanggan.Di sisi lain kemacetan Jakarta makin memburuk maka di butuhkan sebuah layanan transportasi yang cepat serta pengiriman yang cepat untuk membantu warga jakarta.Awal Berdirinya GojekKemudian pada tahun 2011, GO-JEK sebagai perusahaan resmi didirikan oleh Nadiem Makarim yang kemudian menjabat sebagai CEO GO-JEK. Awal berdiri Gojek, Nadiem mempunyai 20 driver gojek. Dan sistem yang ditawarkan yakni via telepon call center. Dimana pelanggan menghubungi langsung call center untuk mendapatkan driver terdekat.Pada waktu itu, jumlah karyawan gojek masih sangat terbatas dan drivernya pun juga masih sangat terbatas. Namun keyakinan dari Nadiem Makarim akan perusahaannya membuat Gojek bisa bertahan hingga melaju pesat beberapa tahun berikutnya.Suntikan Modal Dari Perusahaan BesarLayanan Go-jek menawarkan kemudahan serta kecepatan dengan bekerja sama dengan para Tukang Ojek di bawah nauangan perusahaan GO-JEK.Layanan Go-jek Nadiem Makarim menawarkan jasa pengantaran barang dan makanan, transportasi, serta jasa belanja. GO-JEK semakin berkembang setelah pada tahun 2014 mendapat suntikan dana dari perusahaan investasi asal singapura yaitu Northstar Group.Perkembangan positif perusahaan membuat perusahaan ojek milik Nadiem Makarim tersebut juga mendapat suntikan dana pada tahun yang sama dari dua perusahaan yakni Redmart Limited dan Zimplistic Pte Ltd.Booming di tahun 2015Kemudian nama GO-JEK makin semakin terkenal pada tahun 2015 ketika merilis aplikasi mobilenya sehingga makin banyak menarik minat pelanggan baru yang menggunakan jasanya. Nadiem Makarim sendiri benar-benar memanfaatkan perkembangan teknologi untuk kemudahan pelanggan menggunakan jasa GO-JEK nya.Para pelanggan GO-JEK dapat menggunakan aplikasi melalui smartphone mereka untuk memesan layanan GO-JEK, selain itu Tarif dari GO-JEK didasarkan pada jarak tempuh dan pembayarannya dapat menggunakan credit (my wallet).Awalnya ia hanya membawahi 20 orang tukang ojek, namun sekarang ia sudah memiliki lebih dari 300 ribu orang tukang Ojek yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia dibawah naungan perusahaannya.(jasmine/sumber: tempo.co dan moneysmart.id).