Penerapan One Man One Seat di Kapal Pelni Banjir Apresiasi

  • Oleh : Naomy

Selasa, 12/Nov/2019 18:29 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penerapan One Man one Seat di kapal Pelni banjir apresiasi dari berbagai kalangan termasuk konsumennya.Ya, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) - Pelni terus berupaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa dengan selalu melakukan peningkatan dalam berbagai aspek, salah satunya adalah melalui pelayanan ticketing. Saat ini, PELNI memberlakukan sistem one man one seat (OMOS) dan menyediakan penjualan tiket secara online yang diakses melalui aplikasi Pelni Apps."Penjualan ticketing secara online tersebut dilakukan guna mendukung transformasi Pelni di era digital.," ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan PELNI, Yahya Kuncoro di Jakarta, Selasa (12/11/2019).Pelni saat ini tengah mengembangkan sistem informasi dan teknologi yang dikhususkan untuk mempermudah konsumen dalam mengakses dan membeli tiket.Kami telah menghadirkan Pelni Apps yang dapat digunakan seluruh lapisan masyarakat, sekalipun di daerah terpencil dan sepanjang masih terdapat sinyal, maka dapat mengakses sekaligus membeli tiket kapal selama seat masih tersedia. Pembayarannya pun bisa dengan kartu debit, ATM dan tiket dapat dicetak di pelabuhan keberangkatan masing masing, urainya.Yahya menambahkan bahwa kapal penumpang memiliki kapasitas yang terbatas. Oleh karenanya manajemen mengatur penjualan tiket sesuai dengan ketersediaan seat di atas kapal. Untuk meningkatkan kenyamanan konsumen, kami membatasi jumlah penumpang agar tidak melebihi kapasitas seat yang sudah ada. Oleh karenanya kami menerapkan sistem One Man One Seat (OMOS) untuk mengatur jumlah penumpang yang ada di atas kapal sesuai dengan kapasitas. Ini sistem dan petugas tidak dapat melanggar, tegas dia.Pelaksanaan sistem OMOS juga memberikan kemudahan pelayanan dan kontrol kepada penumpang. Seluruh penumpang duduk/tidur di bed sesuai yang tertera pada tiket. Dengan ini kami harap keluhan para pengguna jasa kami dapat diatasi dan tidak terjadi lagi.Sebagai BUMN, pelayanan publik dengan wilayah seluruh tanah air, upaya digitalisasi pelayanan tiket diharapkan bisa diakses masyarakat sesuai dengan kondisi masyarakat dan wilayah Indonesia sebagai negara kepulaun. Pelni ditambahkannya mendengar setiap keluhan konsumen untuk selanjutnya diperbaiki pelayananya. Dia mencontohkan keluhan calon penumpang yang terjadi di daerah Baubau, Sulawesi Tenggara."Kami telah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan untuk memberlakukan kebijakan OMOS. Untuk keluhan pelanggan dari daerah perkebunan tidak menganulir hak calon penumpang. Mereka tetap mendapatkan pelayanan secara baik di kantor-kantor cabang," imbuh dia.Keluhan pelanggan dari luar daerah terkait lokasi penjualan tiket yang sulit dijangkau, baik itu loket atau agen travel, dipermudah dengan hadirnya aplikasi tersebut. (omy)