BADUNG (BeritaTrans.com) Kalangan operator penerbangan, operator ground handling dan pebisnis jasa logistik ikut dalam Focus Group Discussion (FGD), yang dibesut Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub).Mereka hadir dalam diskusi terbilang seksi karena mengusung tema Penyusunan Rencana Induk (Master Plan) Kargo Udara transshipment di Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Diskusi di kawasan Badung, Bali, itu dibuka Kepala Balitbanghub Kementerian Perhubungan (Balitbanghub), Sugihardjo, Rabu (11/12/2019). Diskusi ini dapat dianggap seru karena menghadirkan pembicara dan pembahas daei kalangan regulator dan operator, sehingga memberikan bobot besar dalam bursa ide.Diskusi menghadirkan pembicara dari Pustlibang Transportasi Udara, Rully Tri Cahyono, peneliti sekalgus dosen Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB), Dwi Afriyanto dari Ditjen Perhubungan Udara, General Manager Bandara Ngurah Rai Herry AY Sikado, dan Hendra Prasmono dari Ditjen Bea dan Cukai.Sedangkan pembahas yakni Kepala Kantor Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Elfi Amir, Leonardo Silaban dari Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, I Wayan Surat Oka Negara dari Bappeda Kabupaten Badung, Dewa Putu Sudarma dari PT Angkasa Pura Logistik, Heri Lukmanto dari PT Jasa Angkasa Semesta, AA Gede Putra Okter dari PT KMLC Bandara Ngurai Rai, Ardani Pratama Yahya dari Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) serta Muhammad Ridwan dari DPP INAC.Hadir dalam FGD antara lain Kepala Puslitbang Transportasi Udara Balitbanghub Moh. Alwi, pejabat dari Ditjen Perhubungan Udara, Kementerian Perdagangan, eksekutif dari PT Angkasa Pura I, serta kalangan akademisi.Selain itu, hadir pula kalangan operator maskapai penerbangan, pebisnis jasa logistik.Untuk diketahui, pada tahun 2018, Badan Litbang Perhubungan telah mengadakan diskusi terkait identifikasi awal pengembangan kargo transshipment di Bali, dan telah menghasilkan desk study menjadi rencana induk pada tahun ini.(awe).