Kelancaran Angleb di Jalur Cileunyi-Nagrek-Limbangan jadi Perhatian Kemenhub

  • Oleh : Naomy

Rabu, 11/Mar/2020 14:38 WIB


IMG-20200311-WA0028BANDUNG (BeritaTrans.com) - Kelancaran arus angkutan Lebaran (angleb) di jalur Cileunyi-Nagrek-Limbangan jadi perhatian Kementerian Perhubungan (Kemenhub).Untuk memetakannya, dilangsungkan Rapat Koordinasi (Rakor) membahas persiapan Angkutan Lebaran 2020 dipimpin Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi di Bandung, Selasa (10/3/2020) petang.Setelah adanya jalan tol layang dan jalan tol Trans Jawa persoalan yang harus kita perhatikan yaitu dari Cileunyi, Nagreg, Limbangan, sampai Garut. Ini tidak terlalu menjadi perhatian beberapa tahun lalu, tapi sejak adanya penambahan infrastruktur jalan tol sehingga ini menjadi pengamatan kita, tegas Dirjen Budi.Menurutnya, pekerjaan konstruksi pada simpang Cileunyi akan dihentikan pada H-10 Lebaran dan akan dibuka seperti semula pasca beberapa hari masa angleb. Selain itu, Tol Cisumdawu akan difungsionalkan sepanjang 10 km. Yang semula masuk lewat Jatinangor dan keluar di Cimalaka, namun tol yang akan difungsionalkan mulai dari Rancakalong hingga Cimalaka. Saya sudah meminta kepada Direktur Lalu Lintas Jalan bahwa persoalan di Limbangan harus kita cermati seperti lokasi hambatan sampingnya di mana, urainya.Cileunyi-Cicalengka kondisi jalannya kata dia, memang nampak sudah cukup lebar tapi hambatan sampingnya begitu banyak. Mulai dari mobil parkir, kendaraan lawan arus, atau warung. Sementara pada pasar Limbangan ada permasalahan hambatan samping seperti angkot, akibat tidak optimalnya sub terminal yang terpakai oleh kios dan warung. "Selain itu di Simpang Cagak menuju Garut dan Tasikmalaya, ada konflik perpindahan kendaraan antarlajur akan diatasi penambahan Rambu Pendahulu Petunjuk Jurusan (RPPJ) dan Variable Message Sign (VMS)," ujar dia.Dirjen Budi menyatakan, nantinya di sekitar wilayah Limbangan akan ada pelebaran jalan hingga dua meter ke samping sepanjang 20 km.Terlebih lagi, karena banyaknya hambatan samping di jalan seperti pedagang dan bus parkir. Hal ini untuk menambah kapasitas jalan sekitar pasar Limbangan.Ini butuh penanganan. Nanti kalau dibiarkan terus, nanti akan menjadi hambatan. Ini sebuah kesatuan, begitu ada pembangunan underpass di Cileunyi menjadi sangat serius sekali. Selain penataan di Cileunyi, ada di Limbangan, saya sudah pernah diskusi dengan Dirjen Bina Marga apakah memungkinkan diletakkan concrete barrier yang sifatnya permanen tapi tadi dampaknya akan sempit, ungkapnya.Dirjen Budi juga menjelaskan akan disediakan alternatif gate tol yang dapat mengurangi beban lalu lintas di gerbang tol Cileunyi pada Km 148 keluar di Gede Bage dan Km 149 keluar di Gelora Bandung Lautan Api."Kami nanti di lapangan, akan mengoordinasikan dan memikirkan manajemen rekayasa lalu lintas apa yang akan kita lakukan untuk mengurangi konflik-konflik yang ada sehingga kapasitas jalannya bertambah," katanya. Kalau saat Lebaran nanti Cileunyi sudah terlampau padat, mobil dari arah pintu tol Cileunyi bisa diarahkan ke Buah Batu dan keluar di Cijapati namun tidak direkomendasikan untuk kondisi malam. "Nanti akan saya koordinasikan dengan Dirlantas Polda Jabar. Yang akan kami lakukan intinya adalah mengurangi volume kendaraan dari Cileunyi sampai ke Nagreg kemudian Nagreg sampai Limbangan."Dirjen Budi juga mengimbau untuk dipersiapkan manajemen rekayasa lalu lintas yang permanen sebelum Lebaran supaya masyarakat mulai terbiasa. (omy)