Minat Masyarakat Kirim Barang Lewat Kereta Naik 16%

  • Oleh :

Rabu, 22/Apr/2020 07:05 WIB


SURABAYA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat adaya kenaikan volume angkutan kereta api (KA) barang di tengah pandemi wabah Corona di Surabaya.Manajer Humas PT KAI Daop 8 Suprapto mengatakan, kenaikan volume kereta api barang pada Maret 2020 lalu. Hal ini menunjukkan masyarakat masih memaksimalkan angkutan barang dari KAI untuk memanfaatkan bisnisnya, pasca pembatalan perjalanan sejumlah perjalanan kereta api."KAI mencatat adanya peningkatan volume angkutan barang pada bulan Maret 2020 dibandingkan dengan Februari 2020. Pada Maret 2020 KAI mengangkut 4,2 juta ton, naik 16% dibanding periode Februari 2020 dengan jumlah 3,6 juta ton, jelas Suprapto, melalui siaran pers yang diterima, Selasa (21/4/2020).Dengan rincian lanjut Suprapto, di Stasiun Surabaya Kota pada Januari hingga Maret 2020 setidaknya ada 2.113 ton barang diangkut. Hal ini mengalami peningkatan dibandingkan periode sebelumnya di 2019, dengan 1.985 ton barang diangkut.Sementara untuk bongkar barang di Stasiun Surabaya Kota di periode JanuariMaret 2020 sebanyak 2.175 ton, atau mengalami peningkatan di periode yang sama tahun 2019 dengan 1.880 ton.Untuk muat barang terjadi kenaikan 7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Kalau yang bongkar muat ada kenaikan 16 persen, ungkap Suprapto.Kenaikan volume angkutan kereta api barang juga terjadi di wilayah PT KAI Daop 7 Madiun. Kenaikan bahkan disebut Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko, hingga empat persen pada bulan Maret 2020 dibandingkan bulan sebelumnya.Pada tanggal 9 April lalu kita angkut 4,6 ton telur dengan kereta bagasi dari Blitar ke Jakarta. Ada kenaikan empat persen dibandingkan bulan Februari lalu, yaitu dari 11 ribu ton menjadi 12 ribu ton, jelas Ixfan.Bahkan tingginya masyarakat melakukan pengiriman barang membuat PT KAI menambah KA Parsel dari sebelumnya hanya relasi Bandung Surabaya Gubeng PP, ditambah satu rangkaian lagi dari Jakarta menuuju Malang melalui jalur tengah.Karena tingginya minat masyarakat menggunakan jasa Rail Ekspres untuk mengirimkan barangnya ke beberapa daerah di pulau jawa, maka mulai 11 April kemarin dijalankan KA Parcel lintas tengah, kata Ixfan.Namun penurunan volume bongkar muat barang justru terjadi di Stasiun Malang. Berdasarkan data dari PT KAI Daop 8 Surabaya hingga 26 persen.Untuk muat barang di Stasiun Malang ada penurunan 26 persen dibandingkan tahun lalu. Untuk angkutan barang yang bongkar juga terjadi penurunan sebesar 12 persen, ucapnya.Dari jumlah tersebut rinciannya setidaknya 1.278 ton barang dimuat dari Stasiun Malang pada periode Januari Maret 2020, dibandingkan tahun lalu yang mencapai 1.737 ton periode yang sama.Sedangkan untuk angkutan barang yang bongkar di Stasiun Malang juga mengalami penurunan menjadi 1.582 ton, dibandingkan periode yang sama bulan Januari Maret tahun lalu dengan 1.807 ton. (dan/okezone)