Nggak Punya SIKM di Terminal Pulogebang, Calon Penumpang ke Pool Bus

  • Oleh :

Jum'at, 03/Jul/2020 09:26 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Semua calon penumpang tanpa Surat Izin Keluar Masuk (SIKM), yang membeli tiket dari Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, harus diberangkatkan lagi menggunakan taksi online ke agen atau pool keberangkatan di luar Jakarta.Cara tersebut dilakukan oleh pihak agen PO bus karena penumpang rata-rata tidak mengetahui peraturan mengenai hal apa saja yang diperlukan untuk naik bus dari Terminal Pulogebang."Enggak tau (harus ke Cibitung lagi), mau ke Purwokerto, kebetulan dekat dari sini, dari Cakung rumah saya," kata seorang penumpang bernama Wiharto saat ditemui di Terminal Terpadu tipe A, Kamis (2/7/2020)."Saya enggak ada SIKM, surat kesehatan juga enggak ada," tambahnya.Hal itu membuat sejumlah penumpang tersebut harus mengeluarkan uang tambahan untuk membayar taksi online yang akan mengantar mereka ke agen bus atau pool di luar DKI seperti Bekasi Timur, dan Cibitung."Kalau penumpang memenuhi standar, dari atas berangkatnya(pemberangkatan Terminal Pulo Gebang), kalau ada SIKM, kalau enggak ada, tetap nambah Rp 25 ribu ongkos ke Cibitung," kata seorang pengurus di salah satu loket.Terminal PulogebangPenumpang juga dapat menggunakan kendaraan pribadi ke Pool bus di Cibitung."Kalau mau pergi sendiri juga bisa, sudah beli tiket ya nanti mau naik apa terserah ke Cibitungnya," tambahnya.Menurut penyedia jasa, pengurusan SIKM bagi penumpang terlalu rumit dan terbatas untuk sebagian kalangan saja misalnya orang yang di PHK, petugas medis, serta TNI dan Polri yang akan bertugas menangani percepatan Covid-19.Untuk saat ini, di terminal tersebut cuma terdapat satu PO bus yang mengoperasikan unitnya, namun bus terkadang jalan dengan tidak membawa penumpang sama sekali."Kalau ada yang punya SIKM dari sini palinggan 4-5 orang, kadang juga kosong bus kita berangkatin," kata pengurus.Namun ada juga agen yang manaikkan tarif bus dengan menambah biaya langsung untuk taksi online yang disediakan oleh agen-agen tersebut."Kami bukan pakai Grab, jadi, saya sendiri yang bawa mereka pakai mobil punya kami sendiri, ongkosnya sudah termasuk semua di tiket," kata seorang agen PO Lorena.Mengenai kenaikan tarif bus pihak agen terpaksa mengikuti peraturan dari perusahaan penyedia jasa karena jumlah penumpang sangat sedikit dan ada kebijakan bus hanya boleh di isi sebanyak 70 persen dari kapasitas yang tersedia untuk menerapkan Physical Distencing.Misalnya, penjualan tiket PO Bus Sinar Jaya juga menaikan tarif sebesar 100 persen. "Sekarang ke Purwokerto naik bus yang ke Wonosobo ongkosnya Rp180 ribu, tafir dulu cuma Rp90 ribu," kata pengurus bus itu.Kenaikan tarif tersebut diungkapkannya karena pada dua bangku hanya boleh diisi satu orang dan jika berkeluarga boleh duduk berdampingan.Mengenai tarif tiket bus PO Lorena dengan tujuan Jakarta-Surabaya juga alami kenaikan yaitu dari harga normal sebelum pandemi Rp 260 menjadi Rp370 ribu.