Angkutan JR Connexion Bogor Diluncurkan, Uji Coba Mulai 3 Agustus

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 31/Jul/2020 13:01 WIB


BOGOR (BeritaTrans.com) - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meluncurkan layanan angkutan umum massal komuter berbasis bus Jabodetabek Residence Connexion (JR Connexion ) untuk pertama kalinya di Kota Bogor.Layanan JR Connexion ini mulai diuji-coba Senin (3/8/2020) dengan dua rute sekaligus yakni Taman Sari Persada, Bogor Blok M, Jakarta dan Taman Sari Persada, Bogor Juanda, Jakarta.Bertempat di Perumahan Taman Sari Persada Bogor, kegiatan flag off dihadiri oleh Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim, Direktur Angkutan BPTJ Aca Mulyana dan Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa, Kamis (30/7/2020)."Pada uji coba operasional layanan JR Connexion ini, Perum PPD sebagai operator mengoperasikan lima unit bus besar," jelas Aca.Untuk keberangkatan bus beroperasi dari Taman Sari Persada pada pukul 05.30 WIB, 06.00 WIB dan 09.00 WIB. Sedangkan untuk rute sebaliknya, baik dari Blok M maupun Juanda, bus beroperasi pada pukul 16.30 WIB, 17.20 WIB dan 20.00 WIB. Masyarakat Taman Sari Persada dan sekitarnya dapat memanfaatkan layanan ini dengan tarif promo sebesar Rp15.000,-"Layanan JR Connexion ini diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang masih harus beraktivitas melakukan perjalanan komuter memanfaatkan angkutan umum massal," ungkapnya.Dengan layanan ini, sekarang masyarakat yang tinggal di Taman Sari Persada dan sekitarnya tidak hanya dapat memanfaatkan layanan KRL, namun juga layanan JR Connexion untuk beraktivitas harian menuju wilayah Jakarta.Sesuai dengan karakteristiknya, JR Connexion merupakan layanan point to point yang melayani masyarakat dari permukiman menuju pusat perkantoran, pusat perdagangan, maupun pusat industri. Mengingat layanan ini bersifat point to point, JR Connexion hanya akan melayani penumpang dari titik keberangkatan dan titik tujuan, imbuhnya.Selain itu kata Aca, layanan JR Connexion juga merupakan upaya pemerintah dalam mencapai target 60% moda share penggunaan angkutan umum massal di tahun 2029 sesuai yang diamanatkan dalam Rencana Induk Transportasi Jabodetabek (RITJ).Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 tentang RITJ disahkan, BPTJ bersama seluruh stakeholder terus berupaya mengajak masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke angkutan umum massal. Upaya untuk mencapai target tersebut menemui tantangan yang tidak ringan karena adanya pandemi Covid-19. Hal ini mengingat kapasitas angkutan umum massal wajib dibatasi guna menegakkan protokol kesehatan/physical distancing. "Mengacu pada kondisi tersebut, kepada operator JR Connexion untuk dapat selalu menerapkan standar protokol kesehatan sehingga kepercayaan masyarakat dalam memanfaatkan angkutan umum massal dapat senantiasa terjaga," ungkapnya. Senada dengan hal tersebut, Wakil Walikota Bogor Dedie A. Rachim berharap layanan JR Connexion dapat menjadi alternatif moda transportasi yang aman bagi masyarakat Bogor yang setiap harinya harus beraktivitas di Jakarta.Mengingat saat ini kasus terkonfirmasi positif Covid-19 untuk wilayah Kota Bogor masih mengalami penambahan, maka langkah-langkah penyediaan angkutan alternatif ini diharapkan dapat menjadi bagian dalam upaya pengendalian Covid-19, tutup Dedie. Seperti diketahui, layanan Eksisting JR Connexion sejak diluncurkan pertama kali pada 14 Februari 2017, terus memperluas layanannya. Sampai saat ini JR Connexion telah tercatat melayani sebanyak 44 rute. Adapun permukiman di wilayah Jabodetabek yang telah dilayani antara lain Kabupaten Bogor sebanyak 14 rute, Kota Bekasi sebanyak 16 rute, Kabupaten Bekasi sebanyak satu rute, Kabupaten Tangerang 12 rute, dan Kota Tangerang Selatan sebanyak satu rute. Sedangkan untuk operator, terdapat sebanyak delapan perusahaan bus yang telah menjalankan layanan JR Connexion. Kedelapan operator tersebut adalah Perum PPD, PT Eka Sari Lorena Transport Tbk, PT Sejahtera Cemerlang Trans, PT Sinarjaya Megah Langgeng, PT Wifend Darmapersada, PT Royal Wisata Nusantara, PT Transportasi Jakarta, dan PT Alfa Omega Sehati Mitra. (omy)