Pernah Jadi Pekerja Migran, Erick Thohir Curhat Dipandang Sebelah Mata

  • Oleh :

Selasa, 18/Agu/2020 20:36 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan status sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) sering dianggap sebelah mata di dalam negeri. Padahal, menurutnya, mereka yang bekerja di luar negeri justru ibarat pahlawan karena menyumbang devisa bagi negara.Erick mengatakan pandangan ini merupakan pengalamannya pribadi yang juga pernah kerja di luar negeri. Hal ini diungkapkan saat berkunjung ke kantor Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Jakarta pada Selasa (18/8)."Saya juga pernah jadi pekerja migran, waktu mengurus klub basket di Amerika dan klub bola di Italia. Jadi saya sebetulnya ikut merasakan, seperti apa kerja di luar negeri. Kadang kita suka dianggap sebelah mata, sampai mereka melihat hasil kerja kita," ucap Erick.Padahal, sambungnya, banyak pekerja migran di luar negeri yang berhasil sukses dan menghidupi keluarganya di dalam negeri. Bahkan, para pekerja migran turut memberikan sumbangan devisa kepada negara."PMI merupakan pejuang devisa negara, tapi selama ini kehadiran pemerintah masih belum maksimal, makanya saya harap negara bisa hadir membantu," ungkapnya.Untuk membantu para pekerja migran, sambungnya, beberapa BUMN di bidang layanan keuangan berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas, akses, dan layanan remitansi yang lebih baik ke depan bagi para pekerja migran. Para BUMN tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT Pos Indonesia (Persero).Komitmen layanan yang diberikan, yaitu terkait pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon PMI, keberangkatan dan kepulangan, remitansi, dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) mikro, pelatihan kewirausahaan, serta promosi produk purna PMI. Sebelumnya, fasilitas keberangkatan dan kepulangan telah diberikan oleh PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero)."Mudah-mudahan ini bukan lip service saja, tetapi konkrit dan bisa memastikan PMI bisa kita support maksimal," katanya.Cara lain, Erick ingin para pekerja migran bisa mengikuti program Kartu Prakerja, mendapat bantuan usaha mikro, hingga Padat Karya Tunai (PKT). Namun, sejauh ini belum ada penjelasan lebih lanjut mengenai wacana tersebut.Sementara, Kepala BP2MI Benny Ramdhani mengatakan kerja sama ini diharapkan bisa semakin memberi kenyamanan bagi pekerja migran yang selama ini menjadi pahlawan devisa bagi Indonesia. Catatannya, devisa dari pekerja migran mencapai Rp159,7 triliun pada tahun lalu."Ini hampir setara dengan sumbangan dari sektor migas," ujar Benny pada kesempatan yang sama.Lebih lanjut, kerja sama ini diharapkan bisa memaksimalkan dampak ekonomi dari para pekerja migran untuk usaha di dalam negeri. Khususnya di bidang remitansi, sehingga tidak perlu bekerja sama dengan pihak asing."Saya ingin menyatakan say good bye kepada bank yang tidak berbendera nasional, say good bye untuk Western Union, say good bye untuk penerbangan ke luar negeri di luar penerbangan nasional atau berbendera merah putih," tandasnya. (lia/sumber:cnnindonesia)