Malaysia Bikin Mobil Listrik, Mirip Honda Jazz

  • Oleh :

Jum'at, 11/Sep/2020 14:40 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Perusahaan start up asal Malaysia EV Innovations sedang menggarap proyek mobil listrik yang kini sudah masuk dalam tahap prototipe. Desain mobil ini mirip Honda Jazz generasi ketiga.MyKar, nama mobil listrik murni tersebut pernah diperkenalkan pertama kali di Kuala Lumpur Engineering Science Fair pada November 2019, sedangkan uji coba berjalan dimulai tahun ini namun terhenti akibat pandemi corona (Covid-19).Start up Malaysia EV Innovations merancang mobil listrik MyKar yang mirip Honda Jazz.Mengutip Paultan, Setelah kondisi pandemi dirasa membaik EV Innovations, yang merupakan anak perusahaan System Consultancy Services (SCS), kemudian melanjutkan pengembangan dengan mengadakan sesi uji coba di Lapangan Terbang Putrajaya.Elemen MyKar yang mirip Jazz yakni pada bentuk bodi. Walau spion sepertinya diubah menjadi kamera sehingga ukurannya lebih kecil dan bumper kanan-kiri dibuat menutupi lampu depan, bentuk pilar B dan C mirip serta peleknya mirip Jazz.Bagian pintu dan suspensi menggunakan milik Jazz, namun bodi berbahan material campuran dikatakan dibuat EV Innovations. Selain itu sasis juga dibuat sendiri.Tenaga MyKar diperoleh dari dua motor listrik 12 kW yang menggerakkan roda belakang. Mobil ini dilengkapi baterai berkapasitas 10 kWh, yang terdiri dari 32 sel baterai lithium-ion fosfat (LiFePO4) China Aviation Aviation (CALB). Berat total baterai 100 kg diletakkan tersembunyi di bawah bangku kursi belakang.Baterai itu memiliki kemampuan daya jelajah 150 km. Baterai akan terisi penuh dengan durasi tiga jam. Kapasitas baterai lebih besar tersedia ada dengan kemampuan jelajah 200 km, namun waktu pengisian juga bertambah jadi 4,8 jam.Tenaga dari motor listrik sebesar 32 hp dengan torsi 295 nm. Pengujian kecepatan mencapai maksimumnya 104 km per jam, sementara akselerasi dari 0-100 km per jam dapat ditempuh 16,7 detik.Ketua eksekutif SCS Datuk Khalilur Rahman Ebrahim mengatakan sejauh ini perusahaan telah menghabiskan RM600 ribu atau sekitar Rp2,1 miliat untuk biaya pengembangan MyKar.Menurut Datuk mereka tidak ingin mengembangkan MyKar secara komersial. Tujuan perusahaan sekarang hanya ingin melakukan penelitian dan pengembangan sistem mobil listrik."Kami berharap dapat menunjukkan bahwa elektrifikasi dapat memberikan alternatif yang lebih ekonomis dalam pembuatan mobil yang diproduksi secara massal, dan mencari mitra potensial untuk mengembangkan proyek tersebut lebih lanjut," ujar Datuk. (ds/sumber CNNIndonesia.com)