Bareng Perguruan Tinggi, Balitbanghub Kaji Stategi Pemulihan Bisnis Angkutan Perkeretaapian

  • Oleh : Naomy

Senin, 21/Sep/2020 17:36 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 sudah terasa hingga berbagai sektor, khususnya sektor transportasi jalan dan perkeretaapian. Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) menaruh perhatian besar dan melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian, bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penelitian. Hasil diseminasi penelitian yang telah dilakukan, dibesut melalui webinar bertajuk Strategi Pemulihan Bisnis Angkutan Jalan dan Perkeretaapian, Senin (21/9/2020). Pengendalian aktivitas masyarakat pada saat pandemi Covid -19 berdampak signifikan pada kelangsungan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian, untuknya diperlukan strategi pemulihan bisnis angkutan jalan dan perkeretaapian dengan paradigma humanitarian transport," tutur Kepala Balitbanghub Umiyatun Hayati Triastuti.Hal itu katanya, dilakuka agar bisnis angkutan orang pada transportasi jalan dan kereta api tetap berlangsung dengan baik.Hayati menambahkan, kebijakan pengendalian sosial telah berdampak pada turunnya volume penumpang angkutan perkeretaapian sebesar 68%, oleh karena itu diperlukan berbagai masukan terkait strategi pemulihan bisnis di sektor transportasi ini. Merespon permasalahan terkait pemulihan pada usaha angkutan darat saat dan pasca pandemi Covid-19, Balitbanghub melalui Pusat Penelitian Transportasi Jalan dan Perkeretaapian menjalankan fungsinnya dalam meneliti rumusan upaya-upaya pengendalian dampak pandemi di sektor transportasi Jalan dan Perkeretaapian, ujar Hayati.Berdasarkan data yang dihimpun Kemenhub, jumlah bus dan jumlah penumpang pada angkutan jalan mengalami penurunan, hal yang sama juga terjadi pada angkutan Kereta Api, jumlah perjalanan Kereta Api menurun, hal ini imbas adanya pembatasan pasca terjadinya pandemi Covid-19 Maret-April. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono mengemukakan, terjadinya penurunan deman menggunakan transportasi publik disebabkan adanya kekhawatiran di masyarakat terkait penyebaran Covid-19 di transportasi publik. Ini menjadi tantangan bagi kami untuk mengembalikan kepercayaan publik, ungkapnya.Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Kennedy menambahkan, pihaknya telah mengembangkan strategi pemulihan pasca pandemi, diantaranya akselerasi investasi, penguatan sistem ketahanan nasional, pemulihan industri, pemulihan pariwisata, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), serta pembangunan infrastruktur.Terdapat beberapa strategi pemulihan sektor transportasi, diantaranya mengembangkan inovasi dan sinergi antar moda, integrasi sektor transportasi dan pariwisata, meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi agar mempermudah komunikasi dalam pelaksanaan transportasi, serta meningkatkan penerapan protokol kesehatan pada sektor transportasi.Dari kajian yang dilakukan Ahli Ekonomi UGM, Hengki Purwoto, disebutkan bahwa pemulihan bisnis perkeretaapian dapat diarahkan mengadopsi Blue Ocean Strategy (BOS) untuk menciptakan fitur layanan baru dalam menangkap potensi yang dimiliki.Inovasi di sektor perkeretaapian merupakan hal penting sehingga dapat menciptakan ruang pasar baru yang diperkirakan sebesar 70% dari saat ini. Selain itu penerapan layanan dengan konsep adaptasi kebiasaan baru juga berpotensi menarik masyarakat untuk menggunakan moda kereta api.Selain itu, berdasarkan kajian Ahli Transportasi UGM, Agus Taufik Mulyono, terdapat berbagai pilihan kebijakan pengelolaan yang telah disusun oleh UGM, yaitu Strategis, Taktis, dan Operasional (STO). Strategis adalah kebijakan makro, yang menjadikan angkutan kereta api sebagai bagian dari humanitarian transportation. "Taktis adalah bagaimana alokasi sumber daya untuk mewujudkan kereta api sebagai bagian dari humanitarian transportation. Sedangkan Operasional adalah membangun organisasi dan manajemen di tingkat operasi dan di tingkat individu," ucap Agus.Di sisi lain, rekomendasi kebijakan yang diberikan oleh Ahli Transportasi ITB, Ibnu Syabri, adalah dengan memberikan subsidi bahan bakar khusus untuk angkutan umum pada masa pandemi yang bertujuan untuk meningkatkan pengusaha dan agar pengemudi angkutan umum dapat bertahan memenuhi biaya operasional harian. (omy)