Bandara di Finlandia Gunakan Anjing Pelacak untuk Deteksi Covid-19

  • Oleh :

Kamis, 01/Okt/2020 10:46 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Pandemi virus corona membuat bandara di dunia memperketat arus lalu lintas perjalanan penumpang di era new normal. Seperti yang dilakukan Bandara Helsinki-Vantaa, Finlandia. Bandara ini mulai memberdayakan anjing pelacak untuk mengendus penumpang yang terinfeksi virus corona.Anjing tersebut dilatih khusus untuk mendeteksi pasien positif virus corona tanpa gejala yang berada di bandara. Berbagai negara telah meningkatkan layanan pengamanan COVID-19 dengan memperketat protokol kesehatan dan mempekerjakan anjing pelacak.Dilansir Lonely Planet, minggu ini, sekitar 15 ekor anjing sudah mulai beroperasi dengan mengendus penumpang-penumpang dalam uji coba di Bandara Helsinki-Vantaa, Finlandia. Bandara Helsinki menjadi bandara pertama di Eropa yang menggunakan anjing-anjing tersebut setelah uji coba serupa diluncurkan di Dubai musim panas ini.pnodyhniz5ydllupwfsePelatih Susanna Paavilainen terlihat bersama Kossi dan Miina, anjing pelacak sedang dilatih untuk mendeteksi virus corona dari sampel penumpang yang tiba, di Bandara Helsinki, Finlandia. Foto: Lehtikuva/ReutersAnjing-anjing tersebut dilatih secara khusus agar mampu mendeteksi virus dalam 10 detik dan dapat mengidentifikasi keberadaannya dari partikel terkecil, daripada test PCR yang digunakan oleh profesional perawatan kesehatan. Menurut peneliti dari Universitas Helsinki, keseluruhan proses deteksi hanya memakan waktu beberapa menit.Penumpang diminta menyeka lehernya dengan kain, yang lalu diletakkan ke dalam sebuah kaleng dan diendus anjing. Setelah anjing mendeteksi virus, ia akan menyalak, mengais, atau berbaring. Setelah itu penumpang yang bersangkutan akan dites dengan Polymerase Chain Reaction atau PCR untuk membantu memverifikasi kecurigaan anjing pelacak.Meskipun uji coba ini telah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan, masih dibutuhkan riset lebih lanjut untuk membuktikan efektivitas tes virus corona melalui anjing. Menurut para peneliti, berdasarkan hasil pengujian, anjing pelacak itu sanggup mengendus virus di tubuh seseorang dengan akurasi nyaris 100 persen, bahkan jika orang itu tidak menunjukkan gejala apa pun."Mereka sangat baik (dalam mendeteksi virus corona). Kami hampir mendekati tingkat sensitivitas 100 persen," kata Anna Hielm-Bjorkman, pengajar di University of Helsinki.zsgjhxsr595lg0bvuz4nET, salah satu anjing pelacak yang sedang dilatih untuk mendeteksi virus corona dari sampel penumpang yang tiba, di Bandara Helsinki, Finlandia. Foto: Lehtikuva/ReutersBeberapa spekulasi juga menyebut bahwa anjing pelacak mendeteksi virus corona lewat keringat. Pasalnya, keringat orang normal dengan pasien positif COVID-19 berbeda.Pada musim semi tahun ini, Universitas Helsinki menguji sekelompok anjing pelacak terlatih dan menemukan bahwa mereka dapat belajar dan bekerja dengan cepat. Bahkan menurut para peneliti, anjing pelacak menunjukkan kinerja yang lebih baik dibanding test COVID-19 berbasis teknik molekuler seperti yang dilakukan saat ini.Anjing juga dapat mendeteksi keberadaan virus corona baru dari sampel yang jauh lebih kecil daripada tes PCR (polymerase chain reaction) yang lazim digunakan. Oleh karena itu, dalam praktiknya, seekor anjing diharapkan mampu mengidentifikasi infeksi COVID-19 pada manusia lebih awal daripada tes laboratorium.Uji coba di Bandara Helsinki akan berlangsung selama empat bulan. Timo Aronkyto, Wakil Wali Kota Vantaa, mengatakan kepada media bahwa anjing-anjing itu akan memulai "kegiatan resmi" mereka begitu uji coba dianggap berhasil.Kemungkinan mempekerjakan anjing untuk mengidentifikasi COVID-19 juga menjadi perhatian beberapa negara. Aronkyto mengatakan bahwa mereka telah menerima banyak pertanyaan dari otoritas kesehatan di berbagai bandara. (lia/sumber:kumparan)