Garuda dan Lion Air Belum Putuskan Terbangkan Lagi Atau Tidak Boeing 737-Max

  • Oleh : Naomy

Kamis, 19/Nov/2020 16:02 WIB
Pesawat Boeing 737-Max (dok. BeritaTrans.com) Pesawat Boeing 737-Max (dok. BeritaTrans.com)

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Lion Air belum memutuskan apakah akan kembali mengoperasikan armada Boeing 737- Max 8 atau tidak pascadikeluarkannya rekomendasi dari Federal Aviation Asosiation (FAA) Amerika Serikat.

Baca Juga:
"Ramadhan Bleisure Fair" 2024, Ajang Garuda Tebar Diskon Tiket hingga 80%

"Kita tunggu perkembangannya ya," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab BeritaTrans.com, Kamis (19/11/2020).

Garuda diketahui memiliki satu armada jenis Boeing 737-Max 8 selain jenis lainnya.

Baca Juga:
Lion Air Layani Rute Lombok - Makassar Mulai 27 Maret

Seperti diketahui Sertifikasi diperbolehlannya kembali terbang Boeing 737 Max dikeluarkan FAA, Rabu (18/11/2020).

Hal senada diungkapkan Corporate Communication Strategic Lion Air Grup Danang Mandala Prihantoro.

Baca Juga:
Garuda dan Citilink Gelar Program Lebaran ke Jakarta, Hadirkan 42 Ribu Kursi

"Mengenai hal tersebut, kami sebagai operator atau pengguna pesawat, masih menunggu keputusan dari pabrikan pesawat dan regulator," ungkap Danang.

Dia menyebutkan saat ini Lion Air memiliki total pesawat ada 10 unit Boeing 737 MAX 8.

Sebelumnya satu armadanya jenis sama mengalami musibah kecelakaan saat akan terbang ke Pangkal Pinang dua tahun lalu.

Sebelumnya Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto menyatakan bahwa pihaknya belum memutuskan apakah Indonesia akan mengoperasikan kembali Boeing 737 Max atau tidak.

"Untuk Indonesia, kita mempunyai aturan, suatu prosedur yang dilakukan di mana itu tertuang tercatat dalam aturan perundangan. Untuk diterbangkan tentu akan melakukan suatu kegiatan sesuai perundangan ditentukan sebelumnya. Tidak otomatis setelah FAA bisa terbang, kita ada proses tertentu untuk memastikan sarana transportasi ini bisa memberikan keamanan dan kenyamanan," urainya di Jakarta, Kamis (19/11/2020).

Pihaknya juga berkoordinasi dengan FAA dan berkoordinasi dan negara ASEAN yang sama-sama menggunakan 737 Max, sehingga ada harmonisasi akan melakukan kembali pesawat tersebut.

Selain itu juga melakukan koordinasi dengan Uni Eropa dan saling berbagi pembelajaran sehingga kalau mengoperasikan ini kembali jaminan keselamatan sudah didapatkan. (omy)