Lacak Kenaikan Permukaan Laut, Amerika dan Eropa Luncurkan Satelit

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 21/Nov/2020 09:47 WIB
Satelit Sentinel-6 bertugas untuk memantau kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim (foto: dok). Satelit Sentinel-6 bertugas untuk memantau kenaikan permukaan laut akibat perubahan iklim (foto: dok).

Jakarta (BeritaTrans.com) - Sebuah satelit baru yang dikembangkan oleh Amerika dan Eropa untuk melacak kenaikan permukaan laut dunia akan diluncurkan hari Sabtu (21/11).

Sentinel-6 Michael Freilich, mengambil nama seorang mantan eksekutif NASA, akan lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California, menggunakan roket SpaceX Falcon 9.

Baca Juga:
Kurangi Emisi untuk Tekan Krisis Ozon agar Bumi Tetap Layak Huni

Satelit ini akan mengukur tinggi permukaan laut, tinggi gelombang dan kecepatan angin, menggunakan teknik radar.

Piranti paling kuat yang ada dalam satelit ini, radar altimeter Poseidon-4, diambil dari nama dewa laut Yunani yang memegang trisula. Instrumen ini akan mengukur berapa lama sinyal radar memantul dari permukaan laut dan kembali ke satelit.

Baca Juga:
Hujan Es akan Sering Terjadi

 

Josef Aschbacher di Badan Antariksa Eropa hari Jumat (20/11) mengatkan satelit baru itu akan membantu para ilmuwan memantau perubahan permukaan laut yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Baca Juga:
Jutaan Warga Asia Hirup Udara Paling Berbahaya di Dunia

“Menjelajahi planet kita sendiri sama pentingnya dengan menjelajahi Mars dan Bulan. Bahkan menurut saya ini jauh lebih penting lagi karena hanya inilah planet di mana kita dapat hidup.”

Eropa dan Amerika menanggung bersama biaya misi sepuluh tahun bernilai 900 juta euro atau sekitar 1,07 miliar dolar itu, yang mencakup peluncuran satelit kembar identik yang disebut Sentinel 6B pada tahun 2025. 

(lia/sumber:voaindonesia.com)