Dirjen Agus Bertemu Dubes Panama Bahas Kerja Sama Sektor Laut

  • Oleh : Naomy

Rabu, 25/Nov/2020 13:21 WIB
Dirjen Hubla bertemu Dubes Panama di Jakarta, Rabu (25/11/2020) (Hms Hubla) Dirjen Hubla bertemu Dubes Panama di Jakarta, Rabu (25/11/2020) (Hms Hubla)

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Direktur Jenderal Perhubungan Laut R. Agus H. Purnomo bertemu Duta Besar (Dubes) Panama untuk Indonesia Manuel Antonio Saturno Escala di kantor Kementerian Perhubungan Jakarta.

Dalam pertemuan tersebut, Dirjen Agus dan Dubes Saturno membahas tiga hal yang penting dalam mendorong pemulihan ekonomi antarkedua negara, khususnya pada sektor transportasi laut.

Baca Juga:
Kemenhub Bahas Keterbatasan Kuota BBM Subsidi Pada Sektor Transportasi Laut Melalui Rakor

Dirjen Agus mengungkapkan, hingga September 2020, Indonesia dan Panama telah banyak bekerjasama meningkatkan sektor perekonomian untuk kedua negara salah satunya mengekspor komoditas Plywood ke Panama.

Pada tahun 2019, Indonesia mengekspor 15.000 MTON Plywood ke Panama, sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 14.000 MTON.

Baca Juga:
Kemenhub Gelar Workshop On The Maritime Single Window

"Untuk komoditas impor dari Panama adalah Semi Coke in Bulk yang telah diimpor sebanyak 10.000 MTON pada 2019," jelas Dirjen Agus, Rabu (25/11/2020).

Menurutnya, Indonesia mendorong kenaikan nilai perdagangan, terutama terkait pemulihan ekonomi kedua negara pasca pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Kemenhub Dukung Upaya Swasembada Daging Nasional Melalui Angkutan Kapal Ternak

“Pemerintah Indonesia berharap dapat mendorong pembahasan pembentukan Working Group on Trade and Investment (WGTI) RI-Panama melalui MoU Pembentukan WGTI RI-Panama yang usulannya telah diserahkan kepada pihak Panama pada bulan Oktober 2020,” katanya.

Selain itu, terkait Perjanjian Pengakuan Sertifikasi Pelaut RI – Panama, Indonesia dan Panama juga telah melakukan pembahasan naskah  Perjanjian Pengakuan Sertifikasi Pelaut RI-Panama Maret 2019.

Selanjutnya pihak Autoridad Maritima de Panama (AMP) mengusulkan keinginannya untuk melakukan kunjungan kerja ke Indonesia guna melakukan verifikasi atas fasilitas yang tersedia serta observasi atas prosedur terkait standar kompetensi, sertifikasi, peraturan pelatihan dan hal-hal lain terkait pelatihan Pelaut RI.

Pada November 2019, pihak AMP meminta agar rencana kunjungan kerja tersebut diundur hingga tahun 2020. Namun, rencana kunjungan belum dapat dilakukan karena pandemi Covid-19.

“Indonesia merupakan salah satu sumber tenaga kerja pelaut terbesar di dunia. Memanfaatkan keunggulan Panama di bidang Maritim, Indonesia berharap perjanjian pengakuan sertifikasi pelaut antara RI dan Panama dapat segera diselesaikan untuk mendorong peningkatan kerja sama terkait pelaut,” harap Dirjen Agus.

Disamping itu, Indonesia dan Panama juga telah memiliki kerja sama saling dukung terkait pencalonan di forum-forum multilateral yang sangat baik. Kerja sama saling dukung di antara kedua negara meliputi pencalonan masing-masing negara dalam Dewan Keamanan PBB, periode 2019-2020 untuk Indonesia dan Periode 2025-2026 untuk Panama.

Selain itu juga  dukungan pencalonan Indonesia dalam Postal Operation Council, Universal Postal Union periode 2021-2024 dengan pencalonan kandidat Panama dalam Committee on the Rights of Person with Disabilities (CPRD) periode yang sama.

Dirjen Agus menguraikan, Indonesia dan Panama telah mencatatkan kerja sama saling dukung yang sangat baik dan berharap kerja sama yang telah terbentuk dapat dilanjutkan.

“Sekiranya Panama mengajukan permintaan kerja sama pencalonan dalam IMO, Indonesia akan mempertimbangkan kerja sama saling dukung untuk pencalonan di organisasi yang sama,” tuturnya.

Sementara itu, Indonesia telah menyelenggarakan Indonesia-Latin America and the Caribbean (INA-LAC) Business Forum 2020 yang berlangsung secara hybrid selama tiga hari pada 9-11 November 2020 untuk mendorong interaksi diantara para pebisnis di Indonesia dengan negara Amerika Latin dan Karibia yang potensinya sangat besar.

Pada kegiatan tersebut, Ditjen Perhubungan Laut berpartisipasi sebagai Panelis pada sesi III “Indonesia-LAC Connectivity” pada forum dimaksud dan memberikan beberapa masukan positif untuk mendorong kerja sama perdagangan dan diplomasi ekonomi antara Indonesia dengan kawasan Amerika Latin dan Karibia (termasuk Panama).

Berdasarkan Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA) yang dikeluarkan DJPL, kapal berbendera Panama yang berkunjung ke Indonesia tahun 2019 sebanyak 15.519 kapal. Sedangkan pada tahun 2020 sebanyak 12.704 kapal.

Selain itu, berdasarkan grafik perbandingan kapal dari/sampai Panama, pada tahun 2019 Persetujuan Keagenan Kapal Asing (PKKA) yang diterbitkan dari/ke Panama adalah 4, sedangkan di tahun 2020 turun menjadi 2.

“Hari ini akan ditandai sebagai hari penting karena kami berdua telah menyatakan kesediaan untuk melanjutkan diskusi dan persiapan untuk program kunjungan selanjutnya. Saya menantikan kerja sama dan komunikasi maritim yang positif dengan Anda di masa depan. Merupakan kesempatan yang baik untuk bertemu dengan kalian semua, dan terima kasih banyak atas perhatian dan kerjasamanya,” pungkas Dirjen Agus. (omy)