Menhub: LRT dan DDT Manggarai-Cikarang Optimalkan Angkutan Massal

  • Oleh : Naomy

Minggu, 29/Nov/2020 21:05 WIB
Menhub di sela tinjauan LRT dan DDT Manggarai-Cikarang (BKIP) Menhub di sela tinjauan LRT dan DDT Manggarai-Cikarang (BKIP)

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebut, dua proyek pembangunan infrastruktur di sektor perkeretaapian yang tengah dibangun yaitu Proyek Double Double Track/DDT (Jalur Dwi Ganda) KA Manggarai – Cikarang dan Proyek Light Rail Transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek) akan semakin mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di Jakarta dan sekitarnya. 

“Kami ingin mencari suatu bentuk yang terbaik untuk mengoptimalkan interkonektivitas angkutan massal di Jakarta. Kita harapkan dengan selesainya kedua proyek tersebut, kedepannya integrasi antarmoda di Jakarta dan sekitarnya akan semakin baik dan lengkap,” urai Menhub di sela tinjauan, Ahad (29/11/2020).

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Sabtu 20 April, Tarif Promo Terjauh hanya Rp 10.000

Saat meninjau proyek DDT KA Manggarai- Cikarang, Menhub mengatakan, Manggarai akan menjadi pusat stasiun KA di Jabodetabek karena semua rute kereta yang ada di Jabodetabek akan bersinggungan di Manggarai.

“Oleh karena itu kita siapkan jalur-jalurnya sendiri antara kereta jurusan Bogor, Bekasi, dan Kereta Bandara agar tidak saling bertumpuk. Kita harapkan DDT Manggarai – Cikarang bisa selesai semuanya pada tahun 2022,” tuturnya.

Baca Juga:
Jadwal LRT Jabodebek Jumat 19 April, Tarif Promo Belaku di Jam Ini!

Menhub mengungkapkan, progress pembangunan proyek DDT KA Manggarai – Cikarang sudah berjalan cukup baik dan perlu percepatan-percepatan.

Misalnya terkait pembebasan tanah dan penyiapan integrasi antarmoda lainnya misalnya dengan kereta jarak jauh, KRL dan juga dengan Bus Rapid Transit (BRT) seperti TransJakarta.

Baca Juga:
Penandatanganan Paket Kontrak 205 MRT Jakarta Disaksikan Menhub

Saat ini Kemenhub tengah menyelesaikan proyek Fasilitas Perkeretaapian Manggarai s.d Jatinegara yang terbagi dalam dua tahap meliputi pembangunan Stasiun Manggarai, Stasiun Jatinegara, Stasiun Matraman, jalur KA elevated mainland Manggarai - Jatinegara, gedung dan skybridge/Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di stasiun Manggarai.

Usai meninjau proyek DDT di Stasiun Manggarai, Menhub melanjutkan perjalanan dengan menggunakan KRL menuju ke proyek pembangunan LRT Jabodebek di Dukuh Atas, Jakarta. 

Menurut Menhub, Dukuh Atas merupakan area yang banyak bersinggungan dengan simpul-simpul transportasi seperti Stasiun KRL, Stasiun KA Bandara, Stasiun LRT, dan Stasiun MRT.

Menhub menjelaskan, telah bersepakat bersama-sama BUMN, Pemprov DKI, Dishub DKI, PT KAI, PT KCI, LRT dan MRT untuk bersama-sama merancang suatu integrasi antarmoda yang baik sehingga para penumpang yang menggunakan jasa transportasi massal dapat melakukan perpindahan antar angkutan massal dengan mudah, dekat, dan nyaman.

“Jadi misalnya penumpang dari Bekasi atau Bogor ketika turun di Dukuh Atas, dapat dengan mudah berpindah menggunakan kereta bandara. Kami berkomitmen membuat titik hub atau TOD di Dukuh Atas ini menjadi lebih baik,” imbuh Menhub.

Dengan intergasi antarmoda, angkutan massal yang baik seperti antara kereta eksisting KRL dengan kereta bertekonologi tinggi MRT dan LRT, diharapkan dapat membangun peradaban baru atau gaya hidup bagi masyarakat Indonesia dan menjadi suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri di mata negara lain.

Turut hadir bersama Menhub dalam peninjauan, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, Dirjen Perkeretaapian Zulfikri, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti, dan pejabat dari PT Adhi Karya, PT KAI, PT MRT Jakarta dan PT Transjakarta. (omy)