Sektor Perikanan Jadi Andalan Ekonomi Rakyat Indramayu, Setahun Tambah 50 Kapal Besar

  • Oleh : Dirham

Jum'at, 04/Des/2020 17:01 WIB
Pekerja sedang menyelesaikan pembuatan kapal ikan di Kelurahan Karangsong, Kecamatan dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Taryani) Pekerja sedang menyelesaikan pembuatan kapal ikan di Kelurahan Karangsong, Kecamatan dan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Sektor perikanan menjadi raksasa perekonomian rakyat kedua di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat setelah sektor pertanian. Kemajuan di bidang perikanan semakin hari dirasakan semakin berkembang pesat. Hal itu salah satunya ditandai dengan kian banyaknya kapal-kapal penangkap ikan baru berukuran besar yang diproduksi di daerah ini.

Menanggapi semakin  berkembangnya sektor perikanan laut khususnya  pembuatan kapal penangkap ikan, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (Kadiskanla) Indramayu, Edi Umaedi, SP dihubungi Aksi.id, Jumat (04/12/2020) menyatakan,  pembuatan kapal-kapal  ikan di Indramayu dari tahun ke tahun meningkat signifikan.

“Semula penambahan jumlah kapal baru itu pada kisaran 10 unit sampai dengan  15 unit kapal per tahun,  sekarang penambahan kapal baru itu meningkat jumlahnya meningkat berkisar antara 50 unit kapal per tahun,” ujarnya.

Pembuatan kapal-kapal  penangkap ikan baru itu dilakukan oleh masyarakat  Kabupaten Indramayu dan lokasi pembuatannya juga di wilayah Kabupaten Indramayu. Hal ini berkat dorongan perbankkan yang sudah melayani kredit untuk pembuatan kapal nelayan. Selain berbagai regulasi lainnya yang diluncurkan Dinas Perikanan dan Kelautan Indramayu untuk peningkatan kelancaran nelayan.

“Alhamdulillah  Kabupaten Indramayu dikaruniai Sumber Daya Manusia (SDM) nelayan yang ulet dan tangguh. Sehingga program-program  pemerintah terkait kendalikan  perikanan tangkap dan kembangkan budidaya dapat dilaksanakan dengan baik,” katanya.

Di perikanan tangkap, lanjut Kadiskanla Indramayu,  Edi Umaedi, SP  nelayan Indramayu terus berinovasi. Arahan-arahan dari  pemerintah kepada para nelayan Indramayu untuk perluasan jangkauan wilayah penangkapan ikan dapat diimplementasikan oleh para nelayan Indramayu bahkan sampai ke wilayah perairan Papua. 

Sementara itu pemantauan Aksi.id,  pembuatan kapal-kapal ikan khususnya yang berbobot mati di atas 125 GT di Indramayu  tersebar di sejumlah desa seperti Desa Karangsong, Pabean Ilir, Pabean Udik, Pagirikan, Brondong, Pasekan dan sekitarnya. Pembuatan kapal-kapal nelayan ini menyerap tenaga kerja lokal yang jumlahnya cukup banyak.

Sekalipun biaya pembuatan kapal nelayan itu relatif mahal lantaran harganya setara dengan harga 1 unit bus baru,  namun juragan atau pemilik kapal di Indramayu tidak ragu mengeluarkan duit hingga mencapai  Rp3 miliar  bahkan lebih untuk membuat 1 unit kapal baru.  

“Kapal baru seharga Rp 3 miliar itu ukurannya  cukup besar, bobot matinya  di atas 125 GT.  Harga Rp 3 miliar itu termasuk pembelian jaring, mesin truk fuso, lampu tembak, frezeer dan semua perlengkapan lain dalam kondisi baru,” ujar  Caya, 45 salah seorang pekerja industri kapal ikan warga Kecamatan Pasekan.

Dikatakan,  pembuatan kapal-kapal ikan di Kabupaten Indramayu dalam beberapa waktu terakhir ini mengalami peningkatan. Kapal-kapal baru berukuran besar di atas 125 GT  terus diproduksi.

“Disamping itu kami juga melayani pemeliharaan dan modifikasi kapal-kapal ikan lama   agar kapal-kapal  ikan itu walaupun sudah cukup lama digunakan  namun saat dioperasikan mencari hasil tangkapan laut tetap aman dan nyaman,” ujarnya.  (Taryani/ds)