Jembatan di Aceh Tenggara Putus akibat Diterjang Banjir, 8 Desa Terisolir

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 05/Des/2020 23:54 WIB
Foto: antaranews.com Foto: antaranews.com

MEULABOH (BeritaTrans.com) - Satu jembatan penghubung di kawasan Simpang Desa Gajah Mati, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh hingga Sabtu malam tidak bisa dilintasi masyarakat dan kendaraan setelah putus akibat diterjang banjir.

“Putusnya jembatan penghubung di ruas jalan provinsi ini akibat terjangan banjir setelah diguyur hujan deras,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Tenggara, Hasbi yang dihubungi dari Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu malam.

Menurutnya, jembatan yang sudah putus tersebut juga menyebabkan arus transportasi masyarakat di daerah pegunungan tersebut terganggu dan untuk sementara hanya bisa dilintasi menggunakan jembatan darurat.

Ia juga menuturkan sejumlah desa di Kecamatan Leuser juga terdampak akibat putusnya jembatan penghubung tersebut, sehingga menyebabkan delapan desa terisolir.

Ada pun desa yang terisolir tersebut masing-masing Desa Kute Lawe Tawar, Tuah Kekhine, Lawe Serakut, Gunung Pakpak, Permata Musara, Bunbun Alas, Bunbun Idnah serta Bukit Bintang Indah.

Baca Juga:
Banjir di Jalan Tol Menuju Bandara Soekarno-Hatta, Sempat Bikin Macet Panjang

Seorang warga melintasi ruas jalan yang dipenuhi material longsor tebing gunung di kawasan Kampung Gayo, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara, Provinsi Aceh setelah kawasan ini dilanda hujan lebat sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor, Sabtu (5/11/2020). (ANTARA/HO-Dok. BPBD Aceh Tenggara)

Baca Juga:
Banjir Mulai Surut, Jalur Jepara-Demak Bisa Dilewati Kendaraan Kecil


Selain memutuskan jembatan, kata Hasbi, guyuran hujan yang melanda daerah tersebut juga menyebabkan longsornya tebing gunung di kawasan Kampung Gayo, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara pada Sabtu sore.

Akibatnya, sebagian besar material longsor turut memenuhi bagian jalan disertai bebatuan yang runtuh dari tebing gunung.

“Saat ini upaya pembersihan badan jalan masih terus dilakukan menggunakan satu unit alat berat yang dikerahkan ke lokasi,” kata Hasbi.

Ia juga menuturkan, dampak dari bencana alam tersebut juga menyebabkan sebagian besar aktivitas masyarakat di daerah ini ikut terdampak.

“Kalau untuk warga yang mengungsi sampai saat ini belum ada, tapi kami masih terus berupaya melakukan pendataan,” Hasbi menuturkan.

Sumber: antaranews.com.

Baca Juga:
Jembatan Gantung Ambruk di Aceh Utara, Akses Warga Harus Mutar 18 Kilometer