Aplikasi Simon TKBM Online Perjelas Pekerja Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

  • Oleh : Ahmad

Jum'at, 11/Des/2020 16:01 WIB
Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Launching Simon TKBM (Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat) Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Launching Simon TKBM (Sistem Monitoring Tenaga Kerja Bongkar Muat)

JAKARTA (Berita.com) - Kegiatan untuk mempekerjakan Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Tanjung Priok mulai berubah dari manual ke sistem on-line. 

Untuk itu pihak Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok dan IPC Cabang Pelabuhan Tanjung Priok meresmikan pengoperasian Sistem Monitoring (Simon) TKBM, di Museum Maritim, Jumat (11/12/2020).

Baca Juga:
Ditjen Hubla, Dit KPLP Melalui Pangkalan PLP Tanjung Priok Bantu Pengamanan Kongres Gerakan Pemuda Ansor di Kapal Pelni KM Kelud

Kegiatan launching Simon TKBM dilakukan bersama oleh Kepala Kantor OP Tanjung Priok, Capt. Mugen Sartoto, General Manager Pelabuhan Tanjung Priok, Guna Mulyana, dan Ketua Koperasi Karya Sejahtera TKBM Pelabuhan Tanjung Priok, Diding.

Baca Juga:
IPC TPK Beri Pembekalan dan Pelatihan Kepada 50 Kader PKK dan IRT di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok


Dalam sambutan secara virtual, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo menyatakan Simon di dalam Pelabuhan Tanjung Priok,  akan semakin jelas pihak TKBM yang bekerja di dalam pelabuhan, karena sudah terdata ditandai dengan kepemilikan id card.

Baca Juga:
Apel Latihan Bersama National Marpolex 2023 Dibuka di Pelabuhan Tanjung Priok

"Jadi yang masuk ke dalam pelabuhan harus yang punya id card, sehingga bisa tertib, karena yang kerja sudah ada dalam Simon," ungkap Dirjen Hubla yang didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Andi Hartono melalui sambutan pada zoom meeting.

Selain itu juga, Agus Purnomo menyatakan, Simon Ini sangat  baik untuk TKBM, PBM (Perusahaan Bongkar Muat), perusahaan pelayaran dan pemilik barang.

"Saya  berharap pihak terkait bisa memanfaatkan sistem ini sebaik-baiknya dan bisa dikembangkan oleh TKBM, PBM  dan pengguna jasa lainnya," ungkap Agus Purnomo.

Diakuinya, dengan sistem Simon kegiatan bongkar muat barang dan TKBM yang bekerja semakin jelas. Kejelasan itu akan terlihat pada jumlah TKBM yang bekerja pada suatu kegiatan bongkar muat. Misalnya dalam satu grup jumlahnya yang sudah ditetapkan, tidak bisa dikurangi  lagi .

“Untuk itu dalam beberapa bulan ke depan Simon ini harus dievaluasi.  Kaji mana hambatannya, apa kendalnya dan segera  atasi. Setelah itu kembangkan agar lebih maksimal,” tandasnya.

“Selain itu juga sistem ini bisa menjadi contoh di pelabuhan lainnya” tambah Agus Purnomo.

Dalam Simon ini kegiatan yang secara on-line berlangsung dimulai dengan membuat  aplikasi Simon TKBM dan melakukan registrasi. Setelah itu, siap untuk melakukan aktifitas. Misalnya PBM mengajukan permohonan untuk pemesanan TKBM yang akan dipekerjakan atas kegiatan bongkar muat.

Penyedia TKBM menerima pesanan tersebut menindaklanjuti dengan SPK (Surat Perintah Kerja) dan menyerahkan pada PBM lalu penanggung jawab TKBM yang ditunjuk. Selanjutnya pihak TKBM berdasarkan SPK itu bisa melakukan kegiatan bongkar muat atas permintaan pihak PBM.

Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok, Capt. Mugen Sartoto mengakui  sistem ini menciptakan usaha berkeadilan, efisiensi dan membangun tingkat keamanan dalam berusaha di Pelabuhan Tanjung Priok.

“Jadi semua yang berlangsung dalam suatu kegiatan bongkar muat akan jelas. Mulai dari siapa yang bekerja, jumlah pekerja, kegiatan yang berlangsung, dan tanggung jawab atas pekerjaan,” ujarnya.

Untuk tahap awal, dia berharap sistem bisa berjalan dengan baik, mendata secara pasti atas aktifitas pekerja bongkar muat, sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih efisien dan akurat. 

Dia menjelaskan bahwa Simon dioperasikan dengan tujuan untuk melakukan pengawasan kegiatan tenaga kerja bongkar muat yang bekerja di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok dengan memanfaatkan teknologi informasi, memuat database TKBM yang tersentralisasi sehingga mampu memonitor keluar masuk TKBM ke lini 1, dan juga memudahkan pengguna jasa dalam hal ini Perusahaan Bongkar Muat untuk mengunakan TKBM.

Manfaat  adanya Sistem Monitoring TKBM ini mampu meningkatkan kelancaran arus barang, meningkatkan keamanan dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat, meningkatkan performansi validasi tenaga kerja, serta sebagai media pembayaran yang valid terhadap kegiatan yang dilakukan oleh TKBM.

“Launching sistem ini sebagai bukti komitmen bersama Instansi Pemerintah untuk mencapai tujuan bersama dalam mewujudkan penyelengaraan dan pelayanan Pemerintah yang baik, dengan prinsip good governance bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Kami sangat mengapresiasi semua pihak yang telah bersinergi dalam kegiatan launching sistem monitoring ini”, tutur Capt Mugen.

Sementara itu,Guna Mulyana menyatakan,  dengan diadakan sistem ini sangat mendukung pelaksanaan kegiatan bongkar muat. Diharapkan data dasar bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok semakin akurat. Kerja bongkar muat lebih tercatat, kegiatan lebih baik lagi dan keamanan bongkar muat lebih meningkat.

"Dengan begitu kegiatan bongkar muat semakin cepat, akurat, jelas dan lebih efisien, sehingga meningkatkan produktifitas bongkar muat kedepannya," ungkapnya.

Ketua DPW APBMI (Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia) Jakarta, Juswandi Kristianto  menyambut positif adanya peresmian pengoperasian sistem Simon karena sangat mendukung kerja PBM dalam melayani kegiatan bongkar muat. Untuk itu pada saat sistem ini dibangun, maka anggota PBM yang melakukan kegiatan di pelabuhan Tanjung Priok akan menggunakan sistem ini.

"Simon akan menjadikan kegiatan layanan mulai dari pemesanan TKBM sampai kegiatan kerja akan semakin jelas, sehingga kami yakni akan membuat kegiatan bongkar muat menjadi  efisien," jelas Juswandi. (ahmad)