Reshuffle: Risma dan Sandiaga Uno Dikabarkan Masuk Kabinet

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 15/Des/2020 11:19 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

Jakarta (BeritaTrans.com) -  Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampai saat ini belum menunjuk siapa yang akan duduk di kursi Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Menteri Sosial, setelah dua menteri sebelumnya Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara terjerat skandal dugaan korupsi.

Sejumlah usulan nama pun muncul di kalangan masyarakat.

Sebelum adanya kasus korupsi yang menjerat Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara, Jokowi juga sempat memberikan sinyal untuk merombak (reshuffle) kabinet Indonesia Maju. Perombakan kata Jokowi bisa dilakukan kapan saja.

 

Mantan Gubernur DKI ini lantas angkat bicara mengenai persepsi yang mengatakan kepala pemerintahan tidak memiliki kekuasaan dalam mengganti posisi menteri yang berasal dari partai politik, terutama partai pendukung.

 

Sebagian orang menganggap, proses penggantian menteri yang berasal dari elite politik harus dikonsultasikan dengan ketua umum partai terkait. Namun, Jokowi menegaskan hal itu tidak berlaku baginya.

"Ndak. Saya kira kalau memang tidak baik, saya akan bilang saya ganti. Saya masih, saya biasa bicara seperti itu," ujar Jokowi dalam program Rosi di Kompas TV yang ditayangkan pada Senin (16/11/2020), dikutip CNBC Indonesia Selasa (15/12).

Sikap tegas Jokowi, bahkan juga berlaku bagi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Jokowi menegaskan tidak memiliki beban apapun jika memang harus mengganti jajaran kabinetnya. Kepala negara mengaku telah memiliki dasar sendiri dalam memperhitungkan kinerja para menterinya.

"Untuk kebaikan negara, saya kira semua akan saya lakukan," tegasnya.

Jokowi mengakui masih ada jajaran kabinet Indonesia Maju yang belum memenuhi ekspektasinya.

Lantas siapa yang siapa yang akan masuk bursa kabinet Indonesia Maju, menggantikan Edhy Prabowo dan Juliari P Batubara? 


Ada 2 Nama Figur Publik, Siapa ya

 

Sandiaga Uno Jadi Menteri KKP?

Sandiaga Uno (Tangkapan Layar)

Foto: Sandiaga Uno (Tangkapan Layar)

 

Edhy Prabowo dijemput oleh tim Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) pada Rabu (25/11/2020). Edhy ditetapkan sebagai tersangka karena jabatannya sebagai Menteri KKP diduga mendapatkan hadiah, terkait perizinan tambak dan usaha perikanan dan perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Istana Kepresidenan angkat bicara perihal pertanyaan mengenai calon pengganti Edhy Prabowo, yang mundur dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) pasca tersangkut kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster.

Saat ini, kursi Menteri KKP diisi oleh Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut yang masih berstatus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Menteri KKP Ad Interim.

 

Pascakasus Edhy Prabowo mencuat, sejulah nama secara silih berganti mulai diusulkan untuk menempati posisi menteri KKP. Salah satunya adalah eks KKP di periode pemerintahan Jokowi pertama, Susi Pudjiastuti.

 

Nama Susi Pudjiastuti tiba-tiba menjadi ramai diperbincangkan pasca penangkapan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta. Tagar #bringbackBuSusi kemudian viral di media sosial.

Namun, Susi Pudjiastuti bukan satu-satunya nama yang diisukan akan menggantikan Edhy Prabowo. Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia dari berbagai sumber, ada sejumlah nama potensial untuk menjadi menteri KKP.

Sandiaga Uno, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra menjadi nama terkuat dari partai untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo. Di tengah isu ini, eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu justru malah seolah memberikan sinyal.

Pekan lalu, Sandiaga melalui laman Instagram resminya mengunggah sebuah video perjalanannya ke Pangkep, Sulawesi Selatan. Sandiaga lantas bercerita bagaimana potensi laut di wilayah tersebut.

"Perjalanan ke Sulawesi Selatan kemarin diawali dengan mengunjungi Kabupaten Pangkep. Saya melihat Kabupaten Pangkep memiliki potensi laut yang sangat luar biasa. Ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan meningkatkan ekonomi masyarakatnya," kata Sandiaga.

Unggahan tersebut kemudian mendapatkan berbagai komentar dari para netizen. "Otw KKP nih, Chief?" tanya salah satu netizen.

Risma Dikabarkan Jadi Mensos Kabinet Jokowi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Foto: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

 

Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara ditetapkan KPK sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi terkait bansos Covid-19, Minggu (6/12/2020).

Saat ini Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, sebagai Menteri Sosial Ad Interim, menggantikan Juliari Batubara.

Baru-baru ini gempar isu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk mengisi jabatan menteri sosial. Kabar itu pertama kali diungkap oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surabaya Yusuf Lakaseng, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (14/12/2020).

"Informasi itu valid, dari sumber yang valid, Bu Risma diminta oleh Pak Jokowi, menjadi pengganti Juliari Batubara yang ditangkap KPK, sebagai mensos. Bu Risma sudah ditelepon oleh Pak Jokowi, kita tunggu saja pengumumannya," ujar Yusuf.

Lanjut Yusuf, Risma akan menerima tawaran tersebut mengingat masa jabatannya menjadi Wali Kota Surabaya akan segera berakhir dalam hitungan bulan, atau pada awal 2021.

"Bu Risma sangat layak, yang pertama, [karena] dia dari PDIP, karena mensos sebelumnya juga PDIP. Kedua, Bu Risma model kepemimpinannya itu melayani langsung masyarakat jadi cocok dengan fungsi dan tugas sebagai mensos," kata Yusuf.

Terkait kabar itu, Ketua DPP PDI-Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah mengaku belum menerima informasi resmi soal pengajuan nama Risma.

"Saya belum mendengar adanya informasi, adanya tawaran Presiden Jokowi kepada Bu Risma untuk menjadi Menteri Sosial menggantikan Juliari," kata dia, kepada CNNIndonesia.com, Senin (14/12/2020).

Terpisah, Risma pun angkat suara perihal kabar yang menyebut dirinya akan menduduki posisi mensos. Risma mengaku tidak mengetahui isu tersebut.

"Sopo sing ngomong? (Siapa yang bilang?). Awakmu paling, iyo? (Kamu paling, ya?)," kata Risma dengan ekspresi kaget di rumah dinasnya Jalan Sedap Malam, Senin (14/12/2020).

Risma juga tampak bingung saat ditanya apakah sudah ada tawaran menduduki kursi mensos.

"Seng nawari sopo? (Yang nawari siapa?). Nanti kita lihatlah, saya lihat Ibu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) saja," ujarnya.

(lia/sumber:cnbcindonesia.com)