Boeing Dinilai Tak Latih Pilot `Secara Tepat` dalam Pengujian Pesawat 737 Max

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 19/Des/2020 17:22 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Pejabat Boeing “secara tidak tepat” menguji pilot selama usaha sertifikasi ulang setelah dua pesawat Boeing 737 MAX yang jatuh dan menewaskan 346 orang, demikian menurut sebuah laporan kongres panjang yang dirilis hari Jumat (18/12).

Laporan dari Staf Fraksi Republik di Komite Perdagangan Senat mengatakan, pengetesan sistem keselamatan kunci dari MCAS yang terkait dengan kejatuhan pesawat 737 MAX ke itu bertentangan dengan protokol yang benar.

Baca Juga:
Pesawat Boeing 787 LATAM Airlines Terjun Bebas, Penumpang Terlempar dari Kursi hingga 50 Terluka

Komite menyimpulkan FAA dan pejabat Boeing “telah menetapkan hasil sebelumnya guna mempertegas asumsi faktor manusia terkait dengan waktu reaksi pilot. Tampaknya dalam hal ini, FAA dan Boeing berusaha menutup-nutupi informasi penting yang mungkin menjadi penyebab tragedi jatuhnya Boeing 737 MAX.”

Laporan itu mengutip keterangan whistleblower yang menuduh pejabat Boeing mendorong pilot penguji untuk “ingat, dan langsung ke sistem kendali pada kokpit (pickle switch),” sebelum latihan yang menyebabkan reaksi pilot dalam hitungan 4 detik, sementara pilot lainnya dalam uji terpisah bereaksi selama 16 detik.

Baca Juga:
CEO Boeing Buka Suara Atas Insiden Kecelakaan Pesawat 737 Max 9

Keterangan ini diperkuat selama wawancara staf FAA, demikian ditambahkan oleh komite.

Berbagai laporan memperoleh temuan Boeing gagal dalam mempertimbangkan bagaimana pilot merespons secara memadai pada situasi darurat di kokpit dalam pengembangan 737 MAX.

Baca Juga:
Boeing: Armada Pesawat di Asia Tenggara Akan Bertambah Hampir 4 Kali Lipat dalam 20 Tahun ke Depan

Boeing pada Jumat (18/12) mengatakan, pihaknya secara “serius mempertimbangkan temuan komite dan akan terus meninjau laporan itu sepenuhnya.”

Ketua Komite Komersial Senat, Roger Wicker, mengatakan laporan itu “memerinci sejumlah contoh penting dari kelalaian dalam pengawasan keselamatan penerbangan dan kepemimpinan yang gagal di pihak FAA.”

Komite juga mengatakan bahwa “berbagai whistleblower independent menghubungi komite dan menuduh manajemen senior FAA ikut terlibat dalam menentukan tingkat sertifikasi pelatihan 737 MAX sebelum ada evaluasi.” 

(lia/sumber:voaindonesia.com)