Usai Di-PHK, Pilot Cathay Dragon jadi Pengemudi Bus

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 22/Des/2020 11:45 WIB
Earnest Li Earnest Li

HONG KONG (BeritaTrans.com) - Oktober lalu maskapai Cathay Pacific di Hong Kong menghentikan operasi Cathay Dragon karena pandemi Covid-19. Imbasnya, 5.900 karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut dirumahkan.

Dampak yang memukul dunia penerbangan ini membuat salah seorang pilot, Earnest Li. Ia membagikan kisahnya yang menjadi sopir bus usai di-PHK.

Baca Juga:
Tabrakan 2 Pesawat Temput Ukraina, 3 Pilot Tewas

"Saya sangat bersyukur atas perjalanan hidup yang luar biasa yang diberikan Cathay Dragon kepada saya. Sejujurnya, rekan-rekan saya yang masuk ke perusahaan pada periode yang sama dengan saya adalah yang beruntung. Sekarang masalah terbesarnya adalah saya tidak siap untuk berhenti secepat ini,” tulisnya di akun Facebook pribadinya.

pilot

Baca Juga:
Viral! Pilot SpiceJet Bikin Penumpang Terpingkal dengar Pidatonya Jelang Penerbangan

http://www.thestandard.com.hk/section-news/section/11/225890/Laid-off-pilot-still-in-driving-seat---on-the-buses

Dalam tulisannya tersebut, ia juga mengunggah beberapa foto bersama istri dan kedua anaknya. Banyak netizen tak percaya jika lelaki yang mengabdikan 19 tahun hidupnya di Cathay Dragon harus dilepaskan begitu saja. Tak sedikit dari komentar tersebut meminta dirinya untuk diliput dalam berita.

Baca Juga:
Pilot India Dilarang Terbang Gegara Ngopi di Kokpit

Beberapa media China meminta ia tampil untuk menyemangati orang-orang yang kehilangan pekerjaan. Namun, Li menolaknya dan memilih menyampaikannya lewat media sosialnya sendiri.

“Saya hanya berharap anak-anak muda ini dapat menghadapi kenyataan dan melanjutkan hidup. Saya mantan kapten pesawat yang beralih menjadi kapten bus tingkat, bagaimana saya bisa menyemangati kaum muda di Hong Kong? Hari ini semua orang berada di titik terendah dalam hidup, tapi itu bukan salah kami. Kami masih pilot terbaik!,” ungkapnya.

Gaji dasar pengemudi KMB penuh waktu sekarang HK $ 17.400 (Rp31,7 Juta) sebulan, sedangkan kapten tingkat atas di Cathay dulu menerima hingga HK $ 175.000 (Rp319 Juta) per bulan sebelum mereka diminta untuk melakukan pemotongan gaji besar-besaran.

Ketua Asosiasi Pramugari Hong Kong Dragon Airlines, Rebecca Sy On-na, menyatakan jika Li sebagai temannya dalam penerbangan begitu mudah menerima segalanya dan cepat memikirkan jalan keluar.

“Dengan dua anak laki-laki yang harus dibesarkan, Li adalah orang yang praktis dan cepat mengambil keputusan. Di dengan cepat mencari izin untuk pekerjaan baru, bahkan sebelum Dragon Airlines ditutup,” ujarnya.

Dirinya turut menambahkan hingga sejauh ini masih banyak karyawan tidak menerima keputusan tersebut. Mengingat beberapa di antaranya sudah lama bekerja dan sebagian baru merintis karir menjadi seorang awak kabin.

“Bagi mereka yang sudah berpengalaman bertahun-tahun di sektor penerbangan, sulit sekali bagi mereka untuk memulai kembali. Ada yang tidak bisa menerima pengurangan gaji,” tukas Sy yang mulai bekerja di sektor asuransi bulan ini.