Pesawat Boeing 737 MAX Bakal Terbang Lagi di AS

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 30/Des/2020 11:16 WIB


Jakarta (BeritaTrans.com) - Pesawat Boeing 737 MAX akan membawa penumpang AS untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun pada Selasa setelah dua kecelakaan fatal akibat malproduksi pada sistem sensor moncong pesawat.

Penumpang Amerika akan menggunakan jet tersebut dalam rute pulang-pergi dari Miami ke New York, CNN melaporkan, dikutip 29 Desember 2020. Ini akan menjadi penerbangan penting untuk 737 Max, yang dihentikan dari Maret 2019 hingga November 2020 setelah dua kecelakaan yang menewaskan 346 orang.

Baca Juga:
Boeing 737 Max: Indonesia Segera Izinkan Pesawat Ini Mengudara di Tengah `Rratusan Laporan Masalah Teknis`

Penerbangan tersebut dilakukan setelah Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) bulan lalu menyetujui perbaikan yang dilakukan Boeing pada jet tersebut.

Penerbangan pertama American Airlines antara Miami dan LaGuardia New York dijadwalkan pada Selasa pagi mengikuti pembaruan kontrol penerbangan, pekerjaan pemeliharaan, pelatihan pilot baru, dan pertemuan dengan kru penerbangan untuk memandu mereka melalui perubahan yang diterapkan Boeing dan mengatasi masalah.

Baca Juga:
Ada Masalah, Pilot Matikan Mesin Boeing 737 MAX Saat Mengudara

"Kami tidak akan pernah membawa ini kembali jika pilot dan pramugari merasa tidak nyaman," kata Chief Operating Officer American Airlines, David Seymour, selama konferensi pers pada 2 Desember 737 MAX, dikutip dari Reuters.

American Airlines adalah maskapai ketiga di dunia yang melanjutkan penerbangan setelah Gol Linhas Aereas Inteligentes dan Grupo Aeromexico awal bulan ini. Di antara kedua maskapai tersebut, 737 MAX yang diperbarui telah menerbangkan sekitar 250 penerbangan komersial, menurut Cirium, perusahaan data penerbangan.

American Airlines saat ini memiliki 31 pesawat 737 MAX pesawat setelah menerima pengiriman tujuh jet lagi sejak FAA mencabut larangan keselamatannya, termasuk satu pada hari Senin dan berencana untuk secara bertahap memperkenalkan kembali pesawat itu ke armadanya.

Jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis Senin menemukan bahwa orang Amerika kurang akrab dengan dua kecelakaan fatal 737 MAX, tetapi jika mengetahui bencana itu, lebih dari setengah mengatakan mereka mungkin akan menghindari menaiki pesawat.

Kembalinya MAX terjadi pada saat Covid-19 telah mendorong industri ke dalam krisis terburuknya, dengan maskapai penerbangan memarkir ratusan jet karena permintaan berkisar sekitar 30% dari level 2019.

Ketika 737 MAX dilarang terbang, maskapai penerbangan AS membatalkan penerbangan karena mereka kekurangan pesawat untuk memenuhi permintaan, menambah beban keuangan Boeing.

Sekarang maskapai penerbangan menunda pengiriman jet dan tidak mengharapkan peningkatan yang kuat sampai vaksin Covid-19 tersedia secara luas.

Kerabat dari korban kecelakaan 737 MAX menentang pesawat ini dioperasikan lagi.

"Saya meminta siapa pun yang ingin memesan penerbangan di masa mendatang untuk memahami saat mereka membeli tiket jenis pesawat apa yang akan digunakan sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat untuk diri mereka sendiri dan orang yang mereka cintai," kata Yalena Lopez-Lewis, yang suaminya Antoine Lewis tewas dalam kecelakaan  Boeing 737 MAX Ethiopian Airlines.

(lia/sumber:tempo.co)