Duet Pelabuhan Patimban dan Priok Bisa Kalahkan Shanghai dan Singapura

  • Oleh : Naomy

Kamis, 07/Janu/2021 13:35 WIB
Pelabuhan Patimban (IG. DJPL) Pelabuhan Patimban (IG. DJPL)

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Duet Pelabuhan Patimban dan Tanjung Priok yang menjadi bidikan pemerintah, nakan bisa kalahkan Pelabuhan Shanghai dan Singapura yang sudah eksisting berkemampuan besar.

Baca Juga:
Arus Balik dari Sumatera Menuju Jawa Melalui Penyeberangan Terpantau Lancar dan Terkendali

Pelabuhan Patimban saja menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ditargetkan menjadi pelabuhan internasional premium yang dapat menjalankan kapasitas kumulatif terminal kontainer 7,5 juta TEUs dan terminal kendaraan 600.000 CBU per tahun.

"Kami menginginkan Pelabuhan Patimban dapat menjadi pelabuhan berskala internasional yang dapat bersinergi dengan Pelabuhan Tanjung Priok," tutur Menhub dalam Publik Ekspos Pelabuhan Patimban di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Baca Juga:
Puncak Arus Balik, Pemerintah Tambah Jumlah Perjalanan Kapal dan Kapasitas Rute Panjang-Ciwandan

Pelabuhan Patimban kata dia, merupakan satu niat bangsa membuat pelabuhan membanggakan dan membuat nilai ekonomis sebagai work connecting port.

Presiden Joko Widodo telah melakukan soft launching. 20 Desember 2020 dan Patimban langsung mengoperasikan ekspor pertama kali. 

Baca Juga:
Pastikan Kelancaran Arus Balik, Kemenhub Siapkan Kapal Rute Panjang-Ciwandan 12-18 April 2024

"Pelabuhan Patimban akan memperkuat keberadaan Tanjung Priok yang sudah terlalu padat dan menimbulkan kemacetan di Bekasi dan Jakarta," katanya.

Seperti diketahui, proyek ini merupakan PSN dengan pendanaan dari pinjaman lunak atau Official Development Assistance (ODA) Loan dari Pemerintah Jepang. 

Pada tahap selanjutnya, pendanaan dilakukan melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha yang hasil lelangnya pekan lalu sudah diumumkan.

Pelabuhan ini melengkapi Bandara Internasional Jawa Barat yang terlebih dahulu beroperasi dan diharapkan menstimulasi dari dan aglomerasi Rebana (Cirebon, Kertajati, kawasan industri Karawang, Subang, Majalengka) dilengkapi urat nadi jalan tol Jakarta-Semarang-Surabaya. (omy)