Arab Saudi akan Cabut Larangan Perjalanan pada 31 Maret

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 09/Janu/2021 19:22 WIB
Foto:istimewa/antara.com Foto:istimewa/antara.com

KAIRO (BeritaTrans.com) - Arab Saudi akan mencabut larangan penerbangan internasional mulai Rabu, 31 Maret, demikian laporan kantor berita Arab Saudi (SPA) pada Jumat (8/1/2021)

Arab Saudi akan mengizinkan warganya untuk bepergian ke luar negeri dan kemudian kembali ke dalam negeri mulai 31 Maret, dan akan membuka semua bandar udara, darat dan pelabuhan pada tanggal yang sama, menurut laporan kantor berita tersebut.

Baca Juga:
Menhub Hadiri Diskusi ICAO Tingkat Menteri di Arab Saudi

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mencabut larangan masuk di perbatasan laut, darat, dan udara sehingga akses transportasi dari luar negeri kembali dibuka, demikian laporan kantor berita resmi setempat pada Minggu (3/1/2021).

Walaupun demikian, warga asing dan pendatang lainnya diminta untuk tidak berada di Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara lain yang melaporkan wabah COVID-19 jenis baru, selama 14 hari sebelum memasuki Arab Saudi, kata seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri, sebagaimana dikutip dari SPA.

Baca Juga:
AirAsia Promo Tiket Pesawat, Hadirkan Kursi Gratis dan Terbang Hemat ke Luar Negeri

Otoritas di Arab Saudi pada 21 Desember 2020 menutup perbatasan dan memberhentikan sementara layanan penerbangan internasional komersial guna mencegah varian baru COVID-19 masuk ke negara tersebut.

Larangan itu kemudian diperpanjang pada 28 Desember 2020 selama satu minggu, demikian laporan dari SPA.

Baca Juga:
Maskapai Lion Air, Batik Air dan Super Air Jet Kerja Sama dengan Airbus untuk Tingkatkan Layanan

Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pihaknya akan terus mengamati dan meninjau perkembangan terbaru seraya memperbolehkan warga asing dan maskapai penerbangan asing keluar dari Arab Saudi.

Saat larangan itu berlaku, distribusi barang dan jasa tetap berjalan normal.

Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, menutup perbatasannya untuk warga negara asing selama satu sampai dua pekan demi mencegah penularan dua varian baru COVID-19 yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.(amt/sumber:antaranews.com)