Dirjen Agus Optimistis Pelayaran LDF Majukan Pelabuhan Patimban

  • Oleh : Naomy

Minggu, 10/Janu/2021 16:15 WIB
Peluncuran LDF Patimban-Panjang Peluncuran LDF Patimban-Panjang

SUBANG (BeritaTrans.com) - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama PT ASDP Indonesia Ferry Persero hari ini (10/1) luncurkan pelayaran perdana lintas penyeberangan ferry jarak jauh atau Long Distance Ferry (LDF) dari Pelabuhan Patimban ke sejumlah rute di Indonesia. 

Dalam pelayaran perdana ini kapal ini mengangkut kargo kendaraan sebanyak 98 unit kendaraan kecil dan satu truk besar bermuatan 40 unit sepeda motor menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.

Baca Juga:
Kemenhub Berangkatkan Ribuan Peserta Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kapal Laut Voyage Kedua Jakarta- Semarang

"Kami optimistis pelayaran perdana LFH ini akan mempercepat kemajuan Pelabuhan Patimban," tegas Dirjen Perhubungan Laut R Agus H Purnomo di Subang, Ahad (10/1/2021).

Pelabuhan Patimban meski baru tapi  harus bisa membuat semakin lama makin hidup supaya ekonomi juga tumbuh  lebih cepat, ini mulai dengan kapal ro-ro.

Baca Juga:
Ditjen Hubla Terbitkan Aturan Penanganan Kapal Angkut Kendaraan Listrik

"Kami juga berupaya mencari kargo yang lain, harapannya nanti ini bisa kontinyu," katanya.

Lebih lanjut Dirjen Agus mengatakan, pelayaran ferry jarak jauh ini akan melayani tiga rute yaitu Patimban-Panjang, Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin. 

Baca Juga:
Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Kalianget

"Tidak menutup kemungkinan kalau kargonya meningkat, operator lain juga bisa ikut melayani disini. Selain ASDP operator ro-ro kan banyak juga, nanti kawan-kawan Pelindo 3 sedang bicara dengan mereka supaya ini bisa terus berlanjut," ungkapnya.

Pihaknya saat ini sedang mempersiapkan Pelabuhan Patimban agar dapat segera melayani pengiriman kontainer. Nanti akan disediakan portable crane termasuk lebar alur. Dia juga berharap dengan begitu dalam waktu dekat Pelabuhan Patimban dapat segera melayani aktivitas ekspor-impor.

"Paling cepat pertengah tahun ini, sebelum Juni. Tapi kita akan berusaha supaya dermaga kontainer ini mulai dioperasikan. Kami upayakan nanti ada crane, dan lain sebagainya. Saya berharap Insha Allah akhir bulan ini atau awal bulan depan sudah ada kargo lain selain mobil," imbuhnya..

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengungkapkan, tujuan lain dalam Penetapan lintas Patimban - Panjang tersebut untuk mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan Over Dimension Over Load (ODOL) serta mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan. 

“Yang kita harapkan ke depannya setelah rute Patimban - Panjang ini dapat mengajak asosiasi logistik untuk menggerakkan beberapa komoditas logistik yang dapat dibawa dari Jawa ke Pontianak dan Banjarmasin," katanya. 

Dengan adanya peresmian pelayaran perdana rute Patimban- Panjang ini semoga semakin memperlancar distribusi logistik dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatera dan sekitarnya karena Pelabuhan Patimban memiliki peran strategis dalam pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat juga secara nasional.

Dalam pelayaran perdana ini, Dirjen Budi berharap pada operator pelabuhan untuk memberikan pelayanan prima dengan menjaga ketepatan jadwal keberangkatan dan sandar kapal serta kecepatan pelayaran untuk menumbuhkan demand angkutan.

Dia menilai juga penting untuk menyediakan fasilitas portal dan jembatan timbang untuk mencegah kendaraan ODOL serta melakukan pengaturan/rekayasa lalu lintas dalam pelabuhan dan menyediakan buffer zone.

“Operator pelabuhan diharap dapat menjamin ketersediaan BBM dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BPH Migas serta menjamin ketersediaan air tawar. Mengingat saat ini masih dalam masa pandemi saya juga meminta agar 
disediakan fasilitas kesehatan dan berkomitmen penuh dalam penerapan protokol kesehatan baik di pelabuhan maupun di kapal,” kata Budi.
 
Melalui pengoperasian lintas Patimban - Panjang, Budi berharap dapat mendukung pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dan Lampung dengan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru serta mendukung pembangunan nasional secara keseluruhan.  (omy)