Oleh : Redaksi
BEKASI (BeritaTrans.com) - Naik dan merambat dari tiang ke tiang. Bekerja di antara strum tegangan tinggi. Menjaga aliran listrik agar tetap mengalir sehingga operasional KRL berjalan lancar.
Baca Juga:
Libur Panjang Paskah, Stasiun Tanah Abang Layani 72 Ribu Lebih Penumpang KRL
Dengan peralatan keselamatan, Herman dengan gigih memastikan listrik aliran atas berfungsi dengan normal. Bila ada permasalahan, dia bersama tim secepatnya menangani.
Pekerjaan itu berisiko menantang maut. Salah perhitungan sedikit saja maka nyawa taruhannya. Karena itu, segala sesuatunya dikalkulasi dengan presisi tinggi.
Baca Juga:
KAI Commuter Bagi-bagi Paket Makan Sahur di Stasiun Bogor dan Stasiun Rangkasbitung
Ditemui di Stasiun Bekasi,Sabtub (16/1/2021), Herman, 37 mengatakan: "Pekerjaan ini sangatlah sulit. Butuh konsentrasi tinggi dikarenakan arus listrik, dan juga ketinggian. Harus dilakukan oleh profesional".
Kepada BeritaTrans.com dan Aksi.id, lulusan Elektrical Power and Energy Enginering Universitas Indonesia ini mengemukakan telah menggeluti pekerjaan tersebut selama tiga setengah tahun.
Saat bekerja, dia menuturkan dilengkapi sling belt (untuk keselamatan), tool kit (untuk menaruh perkakas yang di butuhkan), sepatu safety, dan helm tentunya.
"Saya pernah jatuh pada saat bertugas. Bagusnya ada teman saya, dia sigap untuk melakukan pertolongan terhadap saya. Maka dari itu, saya harus fokus dalam bekerja, supaya kalau saya sedang tugas sendiri bisa menjaga diri, dan jangan sampai kesalahan terulang kembali di kemudian hari" ujar warga Tambun, Bekasi, Jawa Barat, tersebut. (bagas).