Berhasil Kantongi Sertifikat, GMF Segera Jajaki Pasar Industri Pertahanan

  • Oleh : Naomy

Rabu, 03/Feb/2021 11:18 WIB
Penerimaan Sertifikat Certificate of Approval Approved Military Repair Station (AMARS) dari Kemenhan kepada GMF Penerimaan Sertifikat Certificate of Approval Approved Military Repair Station (AMARS) dari Kemenhan kepada GMF

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) –Berhasil kantongi sertifikat, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) segera jajaki pasar industri pertahanan.

Baca Juga:
Capital A dan Garuda Indonesia Group Jajaki Kerja Sama Berbasis Value Layanan Komersial dan Logistik di Wilayah Asean

Ya, kemarin (2/2/2021) GMF telah resmi menerima Certificate of Approval Approved Military Repair Station (AMARS) dari Kementerian Pertahanan (Kemhan).

Sertifikasi tersebut diserahkan langsung oleh Laksamana Pertama TNI Teguh Sugiono, Kepala Pusat Kelaikan (Puslaik) Kemhan kepada I Wayan Susena selaku Direktur Utama GMF.

Baca Juga:
Ditjen Hubud Dukung Pengujian BioAvtur Pesawat

"Pencapaian ini merupakan salah satu bentuk komitmen GMF untuk semakin serius menggarap pasar pesawat angkut milik industri pertahanan," jelas Wayan, Rabu (3/2/2021).

Dia mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Puslaik Kemhan atas sertifikasi yang diperoleh GMF.

Baca Juga:
GMF Serahkan Hasil Modernisasi Pesawat Hercules C-130H ke Kemenhan

“Sertifikasi ini penting bagi kami karena dalam melakukan perawatan alutsista milik industri pertahanan khususnya pesawat udara, semua Perusahaan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) wajib memiliki sertifikasi dari regulator terkait.” ujarnya.

Sebagai Perusahaan MRO untuk pesawat angkut dengan registrasi sipil, GMF pun kata dia, telah mengantongi banyak sertifikasi dari badan regulator seperti FAA, EASA, DGCA, CASA, serta lebih dari 25 negara lain di seluruh dunia.

Penandatanganan dan penyerahan sertifikasi tersebut dilakukan setelah proses assessment oleh Indonesia Military Airworthiness Authority (IMMA)encakup verifikasi dokumen, pengujian kesesuaian dan fungsi.

Sertifikasi ini dilakukan agar aspek kelaikan perawatan alutsista khususnya untuk pesawat angkut dengan registrasi militer memiliki standarisasi yang baik.

"Dalam perjalanannya, sertifikasi ini lebih banyak menitikberatkan pada kriteria pemenuhan qualified personnel, tool equipment, quality system, facility dan existing certification dari badan regulator sipil," ungkap Wayan.

Diversifikasi usaha di bidang industri pertahanan ini merupakan salah satu upaya recovery Perseroan di masa pandemi. Dengan patuh terhadap regulasi yang ditetapkan oleh badan regulator, GMF yakin hal tersebut menjadi bekal berharga untuk memberikan keyakinan agar seluruh pesawat angkut militer yang dilakukan perawatan laik terbang.

Selain itu, GMF juga berharap agar dapat menjadi bagian dari modernisasi alutsista milik Industri Pertahanan.

“Kepercayaan yang diberikan menjadi titik awal bagi kami untuk optimistis membuka tahun ini dengan baik. Kapabilitas GMF akan terus kami tingkatkan agar pasar yang belum dapat dimaksimalkan dapat kami serap sebaik mungkin” pungkas Wayan.  (omy)