Oleh : Redaksi
JAKARTA (BeritaTrans.com) - Tenang, rencana pembangunan infrastruktur laut di destinasi-destinasi wisata super prioritas akan tetap terus berjalan.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan R Agus H Purnomo menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, Kamis (4/2/2021).
"Anggarannya juga tidak akan dipotong untuk refocusing," ungkapnya.
Meski begitu, dia mengakui bahwa refocusing program terjadi paling besar di bidang kepelabuhan dengan anggaran yang cukup signifikan. Pagu anggaran sebelumnya Rp 3,38 triliun menjadi Rp 2,13 triliun.
Dukungan infrastruktur transportasi laut pqda destinasi pariwisata super prioritas (PSP) dan kawasan pariwisata strategis nasional (KSPN) dianggarkan Rp387 miliar.
Baca Juga:
Ditjen Hubla Terbitkan Aturan Penanganan Kapal Angkut Kendaraan Listrik
Rinciannya, untuk Labuan Bajo Rp 106,82 miliar untuk pembangunan dua unit kapal bottom glass, terminal multipurpose, serta Pelabuhan laut Wae Kelambu.
Sedangkan Likupang Rp46,7 miliar untuk pembangunan dua unit kapal bottom glass dan fasilitas Pelabuhan Likupang.
Baca Juga:
Dirjen Hubla Tinjau Kesiapan Angkutan Laut Lebaran di Pelabuhan Kalianget
Mandalika Rp11,14 miliar untuk pembangunan Pelabuhan Gili Trawangan. Bali Rp145,8 miliar untuk pembangunan Pelabuhan Sanur dan Nusa Penida. Raja Ampat untuk fasilitas pendukung Raja Ampat.
"Bangka Belitung Rp51,5 miliar untuk pembangunan pelabuhan Tanjung Ular dan rehab fasilitas pendukung Tanjung Batu, Wakatobi Rp20,6 miliar untuk penguatan dermaga Pelabuhan Wangi," beber Dirjen Agus dikutip dari CNBC Indonesia.com.
Di Labuan Bajo dan Likupang dituturkannya, pembangunan sudah jalan. Di Mandalika sudah diselesaikan, di Bali sedang dibangun pelabuhan Sanur dan Nusa Penida.
Untuk di Raja Ampat juga sudah diprogramkan, di Bangka Belitung pembangunan Tanjung Ular dan Tanjung Batu. (omy)