Ini Kelengkapan Seragam `Pilot` Bus Sudiro Tungga Jaya

  • Oleh : Fahmi

Minggu, 07/Feb/2021 11:02 WIB
Pengemudi bus Sudiro Tungga Jaya bernama Tri. Pengemudi bus Sudiro Tungga Jaya bernama Tri.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Seragam untuk para sopir bus ini salah satunya ialah untuk menciptakan citra pengemudi di masyarakat. Hal itu juga merupakan cermin atas kelaikan kompetensi pengemudi itu sendiri. Terutama untuk PO bus AKAP yang cukup terkenal namanya ini. 

Hal itu terlihat dari pengemudi bus PO Sudira Tungga Jaya atau juga dikenal dengan singkatan STJ, yang bernama Tri. 

Baca Juga:
Tarif Tol Gempol-Pandaan Naik Mulai 27 April, Nanti Jadi Segini Bayarnya!

Di balik kemudi bus dengan menempuh perjalanan darat yang panjang lintas Jawa, pria 44 tahun ini mengenakan peci, kemeja putih dengan beberapa lambang dan pangkat, tampak seperti baju pilot. 

Kemejanya lengan pendek, terdapat pula logo PO STJ di dada sebalah kiri dan ada lambang bulat dengan logo Kementerian Perhubungan di tengahnya dengan tulisan melingkar 'Abdiyasa Indonesia'. Itu teletak di dada kanan dan bahu sebelah kiri.

Baca Juga:
Pembangunan Tol IKN Segmen Kariangau-SpTempadung Terus Dikebut, Sekarang Masuki Tahap Ini!

Ada pula logo perhubungan di bahu lengan kanan. Tak lupa pula celana dan sepatu pantofel menjadi pelengkap sebagai seragam dari kru PO STJ tersebut. 

Saat ditemui BeritaTrans.com, busnya Tri, untuk daerah Jabodetabek berangkat dari Terminal Pasar Kemis, Tangerang dan tiba di Terminal Tanjung Priok untuk menjemput penumpang. Kemudian bus akan dia berangkatkan menuju Magetan. 

Baca Juga:
Integrasi Antarmoda DAMRI, Ini Titik Keberangkatan Baru dari Serang-Bandara Soekarno Hatta

Saat ini diungkapkannya jumlah penumpang bus, yang memiliki banyak penggemar dan pelanggan tersebut tidak ada penurunan penumpang. Dia pun tetap kerja seperti biasa. 

"Ya Alhamdulillah ramai terus. Yang penting ngelinding terus tiap hari," kata Tri di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (6/2/2021). 

Bersama beberapa kru seperti kenek dia dan sopir dua akan mengendari bus menuju tujuan tersebut selama beberapa jam. Bus STJ merupakan salah satu bus yang terkenal karena dapat melaju dengan cepat dibandingkan PO lain yang jurusan sama. 

"Ini kalau berangkat siang ini (sekitar pukul 14.00), nanti sampai sana enggak sampai jam dua, tengah malam lah," katanya. 

Dia akan bergantian dengan sopir lain yang tersedia, untuk menjelajahi jalan dengan tetap menjaga profesionalitas sebagai laiaknya sopir bus yang selalu hampir penuh dengan penumpang tersebut. 

Berbeda dengan pakaian, unit armada bus STJ malah bervariasi model dan warna. Sperti Bus yang Tri kendarai berwarna liveri merah, putih dengan garis penegasan hitam tersebut berkaroseri Adi Putro bermodel SHD3+, bersasis Hino RK8. Hal itu yang membedakan juga dengan unit STJ lain yang ada berwarna Kuning, Hitam, Hijau dan lain sebagainya. 

Saat ini, beberapa PO memang sudah menerapkan seragam yang sama untuk sopirnya, salah satunya PO Bejeu. 

Gaya atau seragam dari PO memang berbeda-beda untuk menunjukan ciri khas atau ada yang mengaitkannya dengan visi dan misi perusahaan. Termasuk PO STJ ini. 

Sebelumnya Kementerian Perhubungan telah merencanakan, seragam sopir akan berlaku di tahun 2020. Diharapkan, Seragam tersebut diharapkan juga bisa memberi tanggung jawab tersendiri bagi para pengemudi dalam masalah keamanan dan keselamatan penumpang di jalan. 

Namun, hingga kini belum ada aturan baku tentang hal apa saja yang harus dikenakan. Seperti diketahui, saat ini setiap PO memiliki seragam yang bermacam-macam bahkan masih ada yang tidak berseragam. (fahmi)