Banjir Semarang, Jalur Kereta Api Tawang-Alastuwa Masih Terputus

  • Oleh : Dirham

Senin, 08/Feb/2021 13:03 WIB
Sejumlah perjalanan kereta api yang melalui jalur utara harus dialihkan ke jalur selatan melintasi Solo. Sejumlah perjalanan kereta api yang melalui jalur utara harus dialihkan ke jalur selatan melintasi Solo.

SEMARANG (BeritaTrans.com) - Jalur kereta api (KA) lintas utara antara Stasiun Tawang dan Stasiun Alastuwa, Semarang belum bisa dilalui lantaran beberapa titik masih tergenang banjir.

"Ada titik yang masih menggenangi rel, masing-masing dengan ketinggian ketinggiannya 21 cm di hulu dan 24 cm di hilir," kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Krisbiyantoro di Semarang, Senin (8/2).

Baca Juga:
Banjir Semarang, 3.271 Penumpang Kereta Api Batal Berangkat

Krisbiyantoro mengatakan, batas toleransi ketinggian maksimal air yang menggenangi rel yaitu 7,5 cm dari kopel.

Akibat masih terputusnya jalur dari Stasiun Tawang ke arah timur, perjalanan sejumlah KA harus dialihkan.

Baca Juga:
Banjir Semarang Akibatkan Perjalanan Kereta Api Jalur Pantura Terlambat

Beberapa kereta yang perjalannya hatus dialihkan, seperti KA Argo Bromo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya, KA Dhamawangsa jurusan Jakarta-Surabaya maupun sebaliknya, serta KA Jayabaya jurusan Jakarta-Malang.

Perjalanan kereta-kereta tersebut terpaksa dialihkan melalui jalur selatan melintasi Solo.

Baca Juga:
Kedatangan dan Keberangkatan KA Terlambat, KAI Daop 1 Jakarta Memohon Maaf

Sementara itu, kondisi Stasiun Tawang Semarang telah bersih dari genangan air setelah terendam banjir dua hari lalu.

Menurut Krisbiyantoro, proses pembersihan kompleks stasiun telah selesai pada pagi tadi. Ia menambahkan kegiatan operasional di Stasiun Tawang sudah kembali normal.

Sebelumnya, Kota Semarang terkepung banjir pada Sabtu (6/2) lalu. Bandara Internasional Ahmad Yani, Stasiun Tawang, dan sejumlah ruas jalan tergenang banjir. BMKG menyatakan kondisi cuaca saat itu tergolong ekstrem.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut sejumlah pompa penyedot banjir ditemukan tak berfungsi optimal lantaran permasalahan administratif. Menurutnya, problem semacam ini mestinya harus diselesaikan mengingat kondisi darurat penanganan banjir.(ds/sumber Antaranews.com/CNNIndonesia.com)