Pelindo I Targetkan Pertumbuhan Throughput Bongkar Muat hingga 20%

  • Oleh : Naomy

Senin, 08/Feb/2021 14:41 WIB
Salah satu pelabuhan Pelindo I Salah satu pelabuhan Pelindo I

MEDAN (BeritaTrans.com) - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I menargetkan pertumbuhan throughput bongkar muat sebesar 10–20 persen pada tahun 2021. 

Proyeksi pertumbuhan yang signifikan tersebut didasarkan pada potensi besar yang dimiliki Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE) dan optimalisasi Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan Fase 2. 

Baca Juga:
Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Terima Kunjungan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung

"Untuk mencapai target tersebut, Pelindo I juga akan memperkuat bisnis Marine Services, integrated port & industrial area, digitalisasi pelabuhan, layanan logistic yang terintegrasi serta berkolaborasi dengan para stakeholder dan investor," urai Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama di Belawan, Medan, Sumatera Utara, Senin (8/2/2021).

Untuk proyeksi 2021, Pelindo I menargetkan throughput bongkar muat petikemas pada 2021 mencapai 1,57 juta TEUs, meningkat 10 persen dibandingkan realisasi tahun  2020 yang sebesar 1,42 juta TEUs. 

Baca Juga:
Ciptakan Pengemudi Truk Berperilaku Aman dan Tertib, Di Program TJSL Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Gelar Training Safety Truck Driving

Sedangkan volume General Cargo, Curah Cair, dan Curah Kering diproyeksikan mencapai 30,2 juta ton, tumbuh 22% dibandingkan realiasi tahun sebelumnya yang sekitar 24,8 juta ton.

Peningkatan bongkar muat petikemas dan kargo tersebut  diharapkan tercapai seiring naiknya kunjungan kapal yang ditargetkan tumbuh 40 persen menjadi 73.919 call pada 2021. 

Baca Juga:
Terapkan TJSL, Pelindo II Regional Tanjung Priok Serahkan Bantuan untuk Palestina

“Tantangan tahun 2021 akan jauh lebih berat. Namun demikian, saya yakin kita mampu tetap tampil terdepan dengan penguasaan pasar terbesar. Untuk itu kita harus terus mengembangkan empat prinsip dasar bisnis dan layanan," ungkap dia.

Di antaranya yakni lebih cepat, lebih murah, lebih transparan, dan lebih baik dalam tampilan atau kemasan layanan. Pelindo I juga terus fokus untuk menerapkan tiga hal penting yakni Revenue Enhancement, Operational Excellence, dan  Cost Effectiveness untuk bisa mencapai target perusahaan di tahun 2021.

Dani menguraikan, pada 2021, kinerja Kuala Tanjung Port and Industrial Estate (Kuala Tanjung PIE), kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan industri, juga terus berkembang seiring meningkatnya aktivitas ekonomi. 

Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), sebagai bagian dari Kuala Tanjung PIE, memiliki panjang dermaga 500 x 60 meter. Pelabuhan yang beroperasi sejak 2019 ini memiliki kapasitas bongkar muat petikemas hingga 600.000 TEUs  dan tangki timbun CPO 100.000 Metric Ton per tahun.

Peningkatan trafik kunjungan kapal yang siginifikan terjadi di KTMT, selama tahun 2020 kunjungan kapal sebanyak 277 call, naik 113 persen dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebanyak 130 call. Sama halnya dengan trafik bongkar muat peti kemas, curah cair, maupun general cargo juga meningkat signifikan. 

"Sejak tahun lalu, Pelindo I juga intensif mengembangkan kawasan industri di Kuala Tanjung PIE. Hingga kini, sudah terdapat beberapa perusahaan yang berminat dan mulai menjajaki untuk berinvestasi di kawasan tersebut dan tentunya kami membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta," imbuh Dani.

Semakin banyak perusahaan dan investor yang menanamkan modalnya, aktivitas bongkar muat di KTMT tentu akan  semakin meningkat.  

Langkah ini merupakan bentuk komitmen Pelindo I untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah sejalan dengan pertumbuhan industri di Sumatera Utara.

Untuk memenuhi kebutuhan customer, tahun ini Pelindo I juga akan mengoptimalkan layanan di Pelabuhan Belawan melalui Terminal Petikemas Belawan Fase 2 yang memiliki panjang dermaga 350 meter dilengkapi peralatan bongkar muat modern.

"Seperti empat unit Ship to Shore (STS) Crane, 12 unit Automatic Rubber Tyred Gantry (ARTG), dan 20 Terminal Tractor dengan container yard seluas 350 x 306 meter untuk mendukung aktivitas bongkar muat peti kemas yang menerapkan pola operasi dan teknologi yang berstandar internasional," tutup Dani. (omy)