Banjir Kiriman dari Hulu Sungai Cimanuk Sudah Masuk Halaman Kantor Bupati Indramayu

  • Oleh : Taryani

Selasa, 09/Feb/2021 11:06 WIB


INDRAMAYU (BeritaTrans.com) -  Banjir dari daerah hulu sungai Cimanuk  tidak pandang bulu. Buktinya pada Selasa (09/02/2021) siang pukul 10.30 WIB banjir kiriman yang airnya berwarna coklat keruh itu sudah sampai Kota Indramayu dan mengepung halaman Kantor Bupati Indramayu. Semakin siang banjir itu bukannya makin surut malah bertambah tinggi.

Banjir itu bukan hanya bikin tidak nyaman  Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan kantor Sekretariat Daerah Indramayu saja,  tapi juga bikin repot ASN  pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Indramayu yang letaknya di belakang kantor Bupati Indramayu.

Banjir yang melanda kantor ini malah lebih parah dibandingkan banjir yang melingkari kantor Bupati Indramayu.”Ketinggian air sudah mencapai 30 Cm. Enggak tahu pada siang sampai sore nanti banjirnya apakah tambah surut atau tambah tinggi,” ujar salah seorang karyawan kebersihan.

Dia mengemukakan, beberapa mobil dan sepeda motor yang diparkir di halaman kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Indramayu sudah tergenang banjir setinggi setengah ban.

Para karyawan di kantor itu pada Selasa (09/02/2021) pagi masih tampak masuk kantor. Namun pada pukul 10.30 WIB sudah ada sejumlah karyawan  keluar halaman kantor. .

Banjir yang melanda kantor bupati dan kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Indramayu itu disebabkan karena luapan air Sungai Cimanuk  yang mengalir deras melalui saluran air.   

“Tuh lihat airnya berwarna coklat keruh. Berarti ini air dari sungai Cimanuk yang  debitnya sedang naik. Banjir ini  bukan air hujan lokal. Kalau air hujan  yang turun semalam pasti airnya bening,  tidak keruh begini,” ujar Yana, 60 salah seorang warga yang melintasi depan kantor itu.

Kebetulan posisi Sungai Cimanuk yang debitnya sedang naik itu tidak jauh dari kantor bupati maupun kantor Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan. “Jarak antara kedua kantor itu dengan Sungai Cimanuk sangat dekat, hanya dibatasi oleh jalan,” ujarnya.

Warga Kelurahan Lemahabang Blok Sekober terpaksa memasang tanda dilarang masuk pada ruas jalan kabupaten yang dilanda banjir.

Banjir akibat luapan Sungai Cimanuk itu juga sudah merendam ratusan rumah di Kelurahan Lemahabang dan Margadadi. Banjir juga merendam  jalan-jalan  kabupaten maupun jalan protokol di Kota Indramayu. (Taryani)