Tenaga Kesehatan: "Tolong Kami, Bayarkan Gaji Covid-19 Kami"

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 11/Feb/2021 16:12 WIB
Ilustrasi tenaga medis. (Paolo Miranda/BBC) Ilustrasi tenaga medis. (Paolo Miranda/BBC)

Jakarta (BeritaTrans.com) - 'Tolong Kami. Bayarkan Gaji Covid-19 Kami dari Bulan Mei 2020 sampai Januari 2021'.

Tulisan dalam poster itu mewakili perasaan para tenaga medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan, Sumatera Utara.

Baca Juga:
Kisah Bayi Nakes yang Meninggal karena Covid-19: Saya Harap Setelah Besar Abraham Jadi Dokter, Penyembuh untuk Manusia Lainnya

Selama berbulan-bulan mereka harus menelan pahit harapan menunggu insentif yang tak kunjung dibayarkan oleh pihak rumah sakit.

Para petugas medis yang kecewa kemudian melakukan unjuk rasa, Rabu (10/2/2021).

Baca Juga:
Beban Berlipat Ibu Berprofesi Tenaga Kesehatan selama Pandemi: Jadi Dokter, Urus Rumah Tangga, Merangkap guru

Hanya dijanjikan dan diminta sabar

 

Belasan tenaga kesehatan di RSUD dr. Pirngadi berunjuk rasa dengan membawa poster berkeliling rumah sakit menggunakan alat pelindung diri. Mereka menuntut pembayaran insentif Covid-19 yang belum diterimanya sejak bulan Mei 2020.

Baca Juga:
Tenaga Kesehatan Indonesia di Inggris Masuk Kelompok Pertama Vaksinasi Massal di Tengah Pandemi

 

Seorang tenaga medis, Boala Zendrato menjelaskan, sejak Mei 2020 hingga Januari 2021, mereka tak menerima insentif.

 

Ketika ditagih, pihak rumah sakit hanya meminta mereka untuk sabar.

"Hanya disuruh sabar dan hanya dijanjikan terus tapi tidak pernah dibayar sampai sekarang," tutur dia.

Padahal di sisi lain, para tenaga medis telah menjalankan tugas seperti yang diperintahkan.

Bahkan mereka menanggung risiko besar, yakni nyawa ketika mengurus pasian Covid-19.

"Kami hanya meminta hak kami. Kami tidak pernah melawan. Apa pun yang diperintahkan atasan tetap kami jalankan," kata dia.

 

Ilustrasi tanda tanya

Insentif Puskesmas sudah keluar, tak tahu kendala rumah sakit

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Pringadi Medan Risma mengatakan, insentif yang belum keluar yakni bulan Mei 2020 hingga Desember 2020.

Ia juga tidak mengetahui apa kendala yang membuat insentif tenaga medis tak segera dibayarkan.

"Waktu itu kan ada dijanjikan Dinas memang bulan 5 sampai bulan 8 mau keluar di bulan 2 tapi sampai sekrang enggak juga," kata dia.

Padahal, kata Risma, insentif di Puskesmas sudah keluar.

"Kita sudah mengupayakan untuk pengusulan pengklaiman sampai lembur. Kita saja tak dapat apa-apa untuk mengusulkan agar orang ini bisa dapat. Sudah kita ajukan sampai bulan Desember," kata dia.

Unjuk rasa berkeliling rumah sakit

 

Ilustrasi tenaga medis

Para tenaga medis yang kecewa akhirnya berunjuk rasa dengan mengelilingi rumah sakit.

Menggunakan alat pelindung diri (APD), para tenaga medis itu juga membawa sejumlah poster berisi kalimat protes.

Persoalan mandeknya insentif itu sebenarnya sudah diketahui oleh anggota DPRD.

Meski demikian, belum ada penyelesaian dalam kasus tersebut.

(lia/sumber:kompas.com)