Lido Bakal jadi KEK Hasil Kerja Sama Proyek Grup Usaha Harry Tanoe dan Donald Trump

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 12/Feb/2021 22:04 WIB
Salah satu Kawasan Ekonomi Khusus Salah satu Kawasan Ekonomi Khusus

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lido, Sukabumi, Jawa Barat bakal dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) hasil dari pembangunan yang akan dilakukan grup usaha Harry Tanoesoedibjo kerja sama dengan investor Donald Trump yang baru saja selesai dari jabatan Presiden Amerika Serikat.

Baca Juga:
Menteri BUMN: KEK Sanur Bali Bertujuan Memberikan Layanan Kesehatan Inklusif

Persetujuannya sudah diberikan Dewan Nasional KEK dan direkomendasikan ke Presiden Joko Widodo.

Dewan Nasional KEK dalam keterangan tertulis, berharap proyek Lido itu mampu menghadirkan investasi serta menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang tidak sedikit.

Baca Juga:
Pemerintah Resmi Perpanjang Diskon PPnBM Mobil, Ini Rinciannya

"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium dan devisanya pun juga premium," jelas Ketua Dewan Nasional KEK, Airlangga Hartarto, Jumat (12/2/2021).

Pengerjaan proyek tersebut nantinya dilakukan anak usaha grup MNC milik Hary Tanoe, PT MNC Land Tbk (KPIG).

Baca Juga:
56 Perempuan dari 400 Orang Terkaya di AS Berduit Rp7.130 Triliun

Perusahaan tersebut berencana  membangun taman bertema (theme park) di atas lahan seluas 100 ha.

Selain itu akan dibangun hotel, vila, dan kondominium dibangun di atas lahan seluas 300 ha.

Airlangga seperti dikutip dari CNNIndonesia.com menyebutkan, prediksi dari keberadaan theme park di KEK Lido mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara hingga mencapai 63,4 juta orang hingga tahun 2038.

Adapun inflow devisa dari wisatawan mancanegara dan penghematan outflow devisa dari wisatawan dalam negeri dapat mencapai US$4,1 miliar selama 20 tahun.

Tak hanya di Lido, Dewan Nasional KEK juga menyetujui pembentukan KEK JIIPE di Gresik, Jawa Timur.

Kata dia, KEK ini diproyeksikan akan mampu menghadirkan investasi senilai US$16,9 miliar dengan serapan tenaga kerja mencapai 199.818 orang pada saat beroperasi penuh.

KEK JIIPE direncanakan untuk pengembangan bisnis industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik.

Hasil produksi pelaku usaha di dalam KEK JIIPE selanjutnya diproyeksikan akan mampu memberikan kontribusi ekspor sebesar US$10,1 miliar per tahun ketika beroperasi penuh.

"Nantinya juga substitusi impor pada produk industri metal dan kimia," ungkap Airlangga. (omy)