Oleh : Dirham
KRUENG ACEH (BeritaTrans.com) - Murid sekolah dasar (SD) pergi dan pulang menggunakan rakit bambu untuk menyeberangi sungai yang rawan buaya di pedalaman Desa Siron Krueng, Aceh Besar, Aceh.
Penyebabnya, jembatan rusak sejak lima tahun lalu tak kunjung mendapat perbaikan.
Wartawan menyaksikan, anak-anak di Desa Siron Krueng terpaksa menyeberangi sungai yang menjadi habitat buaya menggunakan rakit bambu ketika berangkat atau pulang sekolah pada Rabu (17/2/2021).
Desa Siron Krueng, berada di Kecamatan Kuta Cot Glee, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.
Pascaputusnya jembatan gantung diterjang banjir sekitar lima tahun lalu, murid sekolah dasar terpaksa bersusah payah menyeberangi sungai menggunakan rakit dengan mendapat pengawalan ketat orangtua.
Selain kekhawatiran keselamatan anak mereka pascapenangkapan dua ekor buaya oleh petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) pertengah tahun 2020 di sungai tersebut menjadi lokasi mengkhawtirkan.
Karena itu, orangtua murid berharap pemerintah segera membangun jembatan rusak. "Kasihan murid sudah lelah di jalan dan lagi bahaya mengancam mereka," kata Sabid, orangtua murid. (ds/sumber Antaranews.com/Merdeka.com)