Kemenparekraf-Kemenaker Kolaborasi Tingkatkan Kompetensi Tenaga Kerja Pariwisata

  • Oleh : Naomy

Kamis, 25/Feb/2021 06:23 WIB
Pertemuan Menparekraf dan Menaker di Jakarta Pertemuan Menparekraf dan Menaker di Jakarta

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memperkuat kolaborasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan tingkatkan kompetensi tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (24/2/2021).

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

"Saya melakukan koordinasi dengan Ibu Menteri Ida. Ada beberapa program yang akan dijalankan dalam jangka menengah dan panjang. Salah satunya mendorong para pekerja migran Indonesia di luar negeri sebagai duta pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Menparekraf.

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga Uno, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Muhammad Neil El Himam. 

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

Dia mengapresiasi berbagai program unggulan yang dijalankan Kemenaker dalam upaya menciptakan tenaga kerja terampil pada sektor pariwisata. Diantaranya menghadirkan Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas. 

Kemenaker menargetkan melatih dan melakukan sertifikasi kepada 500.000 tenaga kerja di sektor pariwisata untuk mendukung pengembangan lima Destinasi Super Prioritas (DSP). 

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

"Saya kagum dengan hadirnya BLK Komunitas ini karena betul-betul langsung ada di tengah masyarakat guna memberikan peningkatan pelayanan bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kita harus berkolaborasi untuk meningkatkan kompetensi," tuturnya. 

Dalam pertemuan itu juga disepakati kedua pihak akan saling berkolaborasi dan memperkuat data penyerapan tenaga kerja bidang pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat dijadikan dasar dalam membuat kebijakan. 

"Kami juga sepakat untuk berbagi data yang dikembangkan di Sisnaker (sistem informasi ketenagakerjaan), dan kami juga sedang mengembangkan melalui pusdatin (pusat data dan informasi). Melalui big data ini bisa kita berkolaborasi agar intervensi-intervensi berbasis kebijakan berbasis data ini bisa kita eksekusi dengan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," urai Menparekraf. 

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya menambahkan, Kemenparekraf/Baparekraf mengusulkan untuk dilakukan pengkajian ulang terhadap 33  Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang Pariwisata. 

"Tahun ini kita ingin mengembangkan lagi dengan lebih banyak subsektor. Tujuannya antara lain agar semua pendidikan berbasis kompetensi bisa menggunakan SKKNI itu sebagai kualifikasi untuk pendidikan. Sementara bagi industri bisa digunakan untuk uji kompetensi," kata Wisnu. 

Menteri Ketenagakerjaan, Ida, menyampaikan bahwa sinergi antara Kemenaker dan Kemenparekraf sudah berjalan dan akan diperkuat. 

"Kami akan intervensi untuk peningkatan SDM terutama di lima destinasi super prioritas. Kami akan memberikan layanan di BLK UPTP, kemudian kami juga membangun BLK komunitas yang berbasis kejuruan pariwisata atau perhotelan," tuturnya. 

Sampai tahun 2021, pihaknya sudah punya 2.027 BLK komunitas. Dan untuk daerah-daerah yang menjadi penyangga destinasi kami perkuat dengan jurusan perhotelan. 

Terkait upaya mendorong pekerja migran Indonesia sebagai duta wisata dan ekonomi kreatif Indonesia, Ida mengatakan sudah ada MoU antara Kemenaker dan Kemenparekraf yang ke depan, MoU tersebut akan diperkuat. (omy)