Gajah `Selfie`: Bagaimana Bisa Bantu Kurangi Konflik dengan Manusia Sekaligus Menyelamatkan Mereka?

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 25/Feb/2021 20:50 WIB
Kamera dapat Kamera dapat "melihat" bentuk termal gajah. (FOTO:ZSL)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Penjaga kebun binatang mengumpulkan koleksi gambar termal gajah terbesar di dunia.

Foto-foto itu menunjukkan gajah dalam setiap pose saat mereka bermain, makan, dan bersantai di kandang mereka di ZSL Whipsnade Zoo.

Sebanyak 30.000 "selfie" digunakan dalam proyek konservasi untuk membantu menyelamatkan gajah yang terancam punah.

Para peneliti sedang mengembangkan teknologi baru untuk membantu mengurangi konflik manusia-gajah, di tempat-tempat di mana gajah bebas berkeliaran.

Alasdair Davies adalah pakar teknologi konservasi di Zoological Society of London (ZSL).

Dia mengatakan proyek itu akan berdampak pada gajah liar dan orang-orang yang tinggal di sekitar mereka di Afrika dan Asia.

Gajah, selfieKamera dapat "melihat" bentuk termal gajah. (SUMBER GAMBAR,ZSL)

 

Dia mengatakan kepada BBC News: "Alat ini dapat mendeteksi gajah pada jarak tertentu - dan kami ingin benar-benar menaruhnya di alam liar untuk membantu hewan liar dan komunitas manusia hidup berdampingan."

Database gambar termal telah digunakan untuk melatih kamera untuk mengenali seperti apa rupa gajah dari panas yang dihasilkannya.

Kamera dapat mendeteksi saat gajah berada di dekatnya - bahkan dalam kegelapan - dan mengirim peringatan.

Bentrokan antara manusia dan gajah menjadi ancaman besar bagi kelangsungan hidup gajah liar di Asia dan Afrika.

Gajah, selfieGajah memainkan peran penting dalam pengembangan teknologi baru. (SUMBER GAMBAR,ZSL)

 

Orang dan gajah terpaksa melakukan kontak yang lebih dekat, seiring dengan pertumbuhan populasi manusia dan hilangnya habitat liar.

Hal ini dapat mengakibatkan tanaman rusak, harta benda rusak, dan korban jiwa.

India melaporkan kematian tahunan sebanyak 400 orang dan 100 gajah akibat konflik yang timbul ketika gajah merusak tanaman atau rumah.

Harapannya adalah bahwa teknologi baru ini akan menjadi solusi yang terjangkau untuk membantu satwa liar dan manusia hidup secara harmonis - dan membantu melindungi spesies yang terancam punah.

Gajah, selfieKamera termal yang sedang beroperasi di ZSL Whipsnade Zoo. (SUMBER GAMBAR,ZSL)

 

Tetapi ZSL memperingatkan bahwa upaya konservasi seperti ini terancam oleh krisis pendanaan yang memengaruhi kebun binatang Inggris.

Seorang juru bicara mengatakan: "Pada tahun 2020, ZSL kehilangan pendapatan sebesar £ 20 juta karena karantina di London dan Kebun Binatang Whipsnade dan pembatasan kapasitas pengunjung saat kebun binatang dibuka."

Bulan lalu, Kebun Binatang Chester mengumumkan bahwa mereka menghentikan pekerjaan konservasi di Afrika dan Asia karena dampak Covid-19 pada keuangannya.

(sumber:bbcindonesia.com)

Tags :