BEKASI (BeritaTrans.com) - Salah satu bus antarkota antarpropinsi (AKAP) dengan livery menarik tampak terparkir.

Seorang tengah bersantai di belakang kemudi bus 27 Trans Java tersebut. Dia menanti penumpang naik.

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

Adalah Imam, pria asal Malang, Jawa Tengah, yang BeritaTrans.com temui ini sudah belasan tahun berprofesi sebagai pengemudi bus.

BeritaTrans.com melihat, dirinya begitu ramah dan sopan saat mempersilakan sejumlah penumpang yang ingin naik ke dalam bus.

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

Di sela waktu yang tidak begitu banyak saat menunggu penumpang di depan agen tiket bus Bulak Kapal, Bekasi. Ia menceritakan pengalamannya berprofesi sebagai pengemudi bus selama belasan tahun.

“Awal 2009 sampai sekarang bawa bus terus. Ya di bus 27 Trans Java ini mulai awalnya. Kebetulan sebelum ada pandemi, 27 Trans Java memang mainnya di pariwisata. Pas pariwisata mulai nggak beroperasi gara-gara pandemi, baru beralih ke bus AKAP. Baru 2 bulan lah ini beroperasi jadi bus AKAP. Kebetulan saya bawa yang Executive Class trayek Malang-Cileungsi,” ceritanya kepada BeritaTrans.com, Selasa (2/3/2021).

Baca Juga:
Sopir Jaklingko dan Pengurus Bus AKAP Cekcok di Terminal Lebak Bulus, Begini Kronologinya

Bapak dua anak ini juga mengungkapkan, selama menjadi pengemudi bus AKAP dituntut untuk harus tepat waktu menuju tujuan dalam mengantar penumpang.

“Ya dituntut harus cepat, kalau datangnya kesiangan kasian juga penumpangnya. Tetkadang juga kitanya berangkatnya atau jalannya sudah cepat, kadang bisa cepat sampai kadang bisa lama. Tergantung situasi dijalan kaya gimana, lagi kena macet mau ngga mau jadi telat sampainya. Kita juga kalau di Bekasi nggak ada penumpang kita tetap mampir kesini,” ungkapnya dengan singkat.

Bus 27 Trans Java berhenti di depan agen tiket bus Bulak Kapal, Bekasi, Selasa (2/3/2021). Foto: BeritaTrans.com

Imam juga menjelaskan fasilitas apa saja yang didapatkan bagi penumpang saat menggunakan bus 27 Trans Java.

“Fasilitas Executive Class sih buat penumpang dapetnya seat leg rest dobel, ada kopi hangat dan nikmat, mie instan cup gratis di belakang buat penumpang dan dapat snack juga. Untuk servis makan kalau dari Jakarta cuma dapat satu kali saja di Cikedung. Kalau dari Malang dapat dua kali makan, yang pertama dapat nasi boks, yang kedua dapat makan juga berhenti dirumah makan,” tutup Imam, saat bersiap-siap melanjutkan perjalanan.

Tarif Bus 27 Trans Java President Class dan Executive Class

Soal tarif bus 27 Trans Java ini dibagi menjadi dua kelas, yakni President Class dan Executive Class.

Untuk President Class dibanderol dengan harga 360 ribu tujuan malang dan 340 ke Surabaya. Jumlah kursi tersedia 19 seat dengan susunan (2-1).

Sedangkan Executive Class dibanderol dengan harga 340 ribu tujuan malang  dan 320 ribu ke Surabaya. Dengan jumlah kursi 26 seat (2-2).