Sandiaga Siapkan Strategi Percepat Pemulihan Sektor Parekraf

  • Oleh : Naomy

Selasa, 09/Mar/2021 07:20 WIB
Salah satu kegiatan parekraf Indonesia Salah satu kegiatan parekraf Indonesia

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan beberapa langkah strategis untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Baca Juga:
Menparekraf: Ekonomi Berkelanjutan Jadi Kunci Pariwisata Indonesia Sebagai Destinasi Global

Ada beberapa program yang disampaikan Menparekraf Sandiaga, dalam acara weekly press conference, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat (8/3/2021). 

"Pertama, terkait program stimulus hibah pariwisata. Pada tahun 2020, Kemenparekraf/Baparekraf memberikan stimulus di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebesar Rp3,3 Triliun dengan angka realisasi sebesar 69,63 persen. Dari dana tersebut, 30 persen untuk Pemda dan 70 persen untuk pengusaha hotel dan restoran," urai Sandiaga.

Baca Juga:
Menparekraf: BaliSpirit Festival 2024 Perkuat Indonesia sebagai Destinasi Wellness Tourism Dunia

Untuk program stimulus yang akan dikeluarkan tahun ini masih dalam tahap pembahasan, dan pihaknya akan memberikan update berapa jumlahnya dan juga dari segi waktu kapan akan bisa direalisasikan. 

"Pastinya stimulus tahun ini bertujuan agar para pelaku di sektor parekraf bisa terselamatkan, karena ada sebanyak 34 juta masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor ini,” ujarnya.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

Kedua, penerapan free covid corridor atau yang saat ini disebut travel corridor arrangement yang saat ini sedang dalam tahap finalisasi. Karena dalam membuka perbatasan ini harus benar-benar memerhatikan aspek kesehatan sebagai prioritas. 

“Rencananya pertengahan Maret ini kita akan melakukan rapat koordinasi di Bali, dengan mengundang k/l terkait dan semua stakeholders. Kita harapkan ini bisa memberikan angin segar, menebar harapan. Semoga travel corridor arrangement, ini bisa kita mulai eksekusi dalam jangka waktu singkat,” kata dia.

Ketiga, pengembangan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus). Dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu, Sandia telah meninjau KEK Likupang, Sulawesi Utara. 

Kawasan tahap I KEK Likupang yang berada di lahan seluas 92,89 hektare dengan nilai investasi sudah hampir Rp1 triliun. Mencakup resort, utilitas, area komersial, danau, juga ruang terbuka hijau. Total nilai investasi diperkirakan menarik investasi Rp5 triliun hingga tahun 2040.

“KEK ini sasarannya adalah bagaimana kita menggerakkan ekonomi berbasis insentif kebijakan-kebijakan pemerintah. Saya juga akan memastikan bahwa eksekusi KEK ini akan berjalan sesuai dengan target, tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu,” ungkapnya.

Selanjutnya, Kemenparekraf akan memfasilitasi on boarding program digitalisasi bagi para pelaku ekonomi kreatif. Tahun 2020 on boarding program ini mencapai empat juta peserta. 

Pada tahun ini, Sandiaga ingin program ini bisa mencapai 10 – 15 juta pelaku parekraf. On boarding program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi, tidak hanya scale up SDM saja, tapi juga mendorong SDM parekraf bisa menghasilkan produk yang berkualitas.

“Ini sejalan dengan yang disampaikan Presiden untuk bangga buatan Indonesia, cintai produk-produk Indonesia. Presiden melanjutkan suatu narasi yaitu bagaimana kita menghindari produk luar negeri, seandainya kita memiliki alternatif produk Indonesia yang berkualitas. Hal ini merupakan ajakan dan tantangan bagi para pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan,” tuturnya.

Selanjutnya, pengembangan Desa Wisata, yang merupakan bagian dari pada pilar terpenting dari pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan. Karena, Menparekraf tidak ingin pariwisata ini menjadi eksklusif, melainkan inklusif.

Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024. Dari 224 desa wisata, sebanyak 150 desa wisata berada di 5 Destinasi Super Prioritas dan akan diperluas.

“Program ini harus mencakup desa wisata di setiap destinasi super prioritas. Kita harapkan desa wisata ini akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan membuka lapangan kerja. Dan tentunya, pengembangan desa wisata menekankan aspek berkelanjutan,” imbuh Sandiaga.

Terakhir, vaksinasi bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, yang saat ini masih berjalan. Program vaksinasi ini nantinya akan diperluas di berbagai destinasi di Indonesia dan dilakukan secara bertahap. Selain, Provinsi Bali, wilayah Jabodetabek juga mendapat prioritas penerima vaksin. 

“Untuk wilayah Jabodetabek tergantung dari jumlah data yang sedang kami kumpulkan. Harapannya vaksinasi ini bisa kita terapkan di berbagai wilayah, the sooner, the better, semakin cepat, semakin baik. Karena untuk mencapai target herd immunity di sektor parekraf kita harus berusaha semaksimal mungkin,” pungkasnya. (omy)