Biaya Logistik masih 23% dari PDB, Balitbanghub Bahas dari Sisi Pandu Tunda dalam Webinar

  • Oleh : Naomy

Selasa, 09/Mar/2021 11:53 WIB
Plt. Kepala Balitbanghub Umar Aris Plt. Kepala Balitbanghub Umar Aris

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Penekanan biaya logistik dari sisi pandu tunda pada angkutan barang kapal jadi bahasan menarik Webinar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub)

Webinar Series Badan Litbang Perhubungan, Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan mengambil tema “Upaya Menurunkan Biaya Logistik Dari Sisi Pandu Tunda" digelar Selasa (9/3/2021).

Baca Juga:
Baketrans Bareng Komisi V DPR Bahas Kesiapan Angleb 2023

Menurut Plt. Kabadan Litbanghub Umar Aris, Transportasi Laut mempunyai peran penting dalam menekan biaya logistik.

"Dengan begitu, bila efisiensi kapal sebagai andalan pengangkutan melalui laut baik, maka akan dapat menekan cost logisic perusahaan," ungkapnya. 

Baca Juga:
Kepala Baketrans Beberkan Pentingnya Penegakan Hukum Bidang Pelayaran di FGD Gelaran KSOP Tg. Balai Karimun

Jika dilihat dari perbaikan biaya  logistik terhadap nilai PDB, Biaya logistik Indonesia saat ini masih tinggi yakni mencapai 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB) lebih tinggi dari Malaysia yang hanya 13 persen dari PDB. 

Logisctics performance index of Indonesia sekarang berada di posisi 46 dari 160 negara. Biaya logistik yang tinggi di Indonesia memang masih menjadi permasalahan yang harus diselesaikan dan efisiensi pelabuhan menjadi salah satu kunci utama yang memegang peranan penting untuk menurunkan biaya logistik. 

Baca Juga:
Yuk Isi Survey Baketrans Terkait Rencana Kamu Saat Libur Nataru Nanti

Pelabuhan menjadi kunci dalam rantai logistik, peningkatan kualitas layanan pelabuhan bisa mendorong terciptanya rantai logistik yang lebih efisien. 

"Pelabuhan juga memiliki peranan penting bagi pertumbuhan perdagangan dan industri sehingga mampu memberikan kontribusi bagi pembangunan nasional," tutuenya.

Hal ini menimbulkan konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha pelabuhan agar pengoperasian di pelabuhan dapat dilakukan secara efektif, efisien dan profesional sehingga kualitas pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman, dan cepat. 

Semakin kecil waiting time maka kinerja bongkar muat di pelabuhan akan semakin baik sebaliknya jika waiting time semakin lama dampak yang ditimbulkan bukan hanya kerugian waktu tetapi juga biaya.

Oleh karena itu percepatan pelayanan di pelabuhan menjadi salah satu faktor yang penting untuk dapat menurunkan biaya logistik.   

"Pelaksanaan jasa pemanduan merupakan salah satu yang perlu diperhatikan dari seluruh rangkaian pelayanan di pelabuhan, karena merupakan pemberian jasa pelayanan pertama dan terakhir yang diberikan kepada kapal yang akan berkunjung dan dan berangkat dari pelabuhan," beber dia.

Pengelolaan jasa pandu tunda yang baik akan membantu mempercepat pelayanan kapal, menjaga ketertiban, keselamatan dan keamanan lingkungan pelabuhan.

Melalui gelaran webinar dengan melibatkan para stakeholder ini,  diharapkan dapat menghasilkan solusi untuk dapat menurunkan biaya logistik dari sisi pandu tunda sehingga menjadi rekomendasi/masukan bagi Kemenhub dalam upaya menghasilkan biaya logsistik yang mampu menciptakan peningkatan daya saing produk nasional.

Tujuan dari pelaksanaan Webinar Series ini adalah mendiskusikan dan mendapatkan masukan terkait hal tersebut.

"Saya berharap memeroleh masukan serta saran guna kesempurnaan Webinar Series ini dari berbagai pihak terkait yang sudah berkenan hadir memenuhi undangan kami," tutupnya.

Hadir sebagai pembicara Kapuslitbang Laut dan ASDP Gunung Hutapea, Kasubdit Pemanduan Direktorat Perkapalan dan Kepelautan  Capt. Yoshua Antoni, Deputy GM Pelayanan Kapal Cabang Tanjung Priok Capt  Pelabuhan Teddy Gunawan, Ketua INAMPA Pasoroan Herman Harianja, dan Wakil Ketua DPP ALFI Bidang Maritim dan Kepelabuhanan Harry Sutanto. (omy)