Soft Skill Komunikasi Dibutuhkan Taruna Agar Lebih Berdaya Saing Saat Masuki Dunia Kerja

  • Oleh : Naomy

Selasa, 09/Mar/2021 21:41 WIB
Plt. Kepala BPSDMP Zulfikri Plt. Kepala BPSDMP Zulfikri

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) – Dalam rangka meningkatkan daya saing sumber daya manusia (SDM) di dunia kerja bidang transportasi, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan (BPSDMP) mengingatkan pentingnya memiliki soft skill bidang komunikasi.

Baca Juga:
Plt Kepala BPSDMP Tekankan Pentingnya Kompetensi SDM Transportasi Darat dan Perkeretaapian

Untuknya BPSDMP kembali menggelar Kuliah Umum secara virtual. 

Kuliah Umum kali ini digelar dengan menghadirkan Staf Khusus Menteri Perhubungan bidang Manajemen SDM dan Komunikasi, Adita Irawati sebagai pembicara. 

Baca Juga:
Pimpin Wisuda 965 Lulusan STIP Jakarta, Capt. Wisnu: Ayo Cintai Museum Transportasi

Kuliah Umum yang mengusung tema ‘Peran Soft Skill Komunikasi Dalam Menghadapi Dunia Kerja’, dilakukan secara virtual dan dipandu oleh Kepala Pusat Pengembangan SDM Aparatur Perhubungan (PPSDMAP), Murdiyanto, sebagai moderator.

Pelaksana Tugas Kepala BPSDM Perhubungan, Zulfikri mengatakan, kesiapan kerja harus dikembangkan dari jenjang pendidikan. Maka merupakan tanggung jawab Perguruan Tinggi, dalam hal ini juga BPSDMP perlu menyiapkan SDM transportasi pascakampus yang memiliki hard skill dan soft skill yang siap terjun di dunia kerja.

Baca Juga:
Plt. Kepala BPSDMP Imbau Lulusan PIP Makassar Jadi Agen Perubahan Keselamatan Pelayaran

“Melalui Kuliah Umum ini diharapkan dapat menjadi bekal kepada para taruna di lingkungan BPSDMP untuk bagaimana mengaktualisasikan kemampuan berkomunikasi, baik secara verbal, digital, dan komunikasi non-verbal, serta bahasa tubuh yang benar," ujar Zulfikri, Selasa (9/3/2021).

Dia menyampaikan bahwa soft skill komunikasi juga dibutuhkan sebagai modal kepercayaan diri.

“Komunikasi merupakan bagian yang terintegrasi dari dunia kerja, dimana soft skill komunikasi selalu dinilai penting oleh pemberi kerja ketika merekrut pegawai, karena dengan komunikasi yang baik pegawai dinilai lebih mampu mencapai tujuan dan target kerja," tuturnya.

Saat menyampaikan materi, Adita mengungkapkan bahwa penguasaan soft skill memiliki peran yang sangat penting, khususnya komunikasi, telah menjadi hal yang mandatory dalam dunia kerja.

"Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif," ujarnya.

Dia menguraikan bahwa komunikasi yang efektif terjadi jika objek mau berpikir dan bertindak sesuai dengan permintaan subjek.

“Dalam dunia kerja, komunikasi bisa mengalami distorsi antara atasan dan bawahan jika tidak disampaikan dengan baik dan benar. Untuk itu penting bagi kita memahami bagaimana komunikasi yang efektif guna menghindari distorsi komunikasi tersebut," beber dia.

Pada komunikasi yang efektif, Adita menyampaikan terdapat  beberapa prinsip dasar, yaitu respect (respek), empathy (empati), audible (dapat didengar), clarity (jelas) dan humble (rendah hati).

“Respek merupakan prinsip yang penting dalam berkomunikasi, dengan menghargai lawan bicara. Selanjutnya dalam berkomunikasi, kita juga perlu menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain," ungkapnya.

Lebih lanjut, Adita menyampaikan bahwa pesan yang disampaikan juga audible atau dapat didengar, sehingga kita perlu menggunakan bahasa yang baik. 

“Dalam komunikasi, selain menjadi pembicara, kita juga harus pandai menjadi pendengar, sehingga ketika kita harus menyampaikan, kita memiliki bahan dari apa yang kita dengar, dan ini juga merupakan bagian dari respek," imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Adita juga menyampaikan mengenai bagaimana cara mengatasi hambatan komunikasi, yaitu feedback, memahami perbedaan individu dengan baik, menggunakan komunikasi langsung, serta menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah.

Pada dunia kerja, dari semua hard skill yang dimiliki oleh SDM, terdapat soft skill yang bisa menunjang pelayanan, yaitu komunikasi. Selain untuk menunjang pelayanan, juga dalam interaksi antara atasan dan bawahan.

Dia menambahkan, di dunia kerja juga diperlukan komunikasi interpersonal yang efektif agar bisa terjalin komunikasi untuk kebaikan lembaga atau instansi.

Selain penyampaian materi, pada Kuliah Umum juga dibuka sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini para taruna menyampaikan pertanyaan dengan antusias, mengenai bagaimana membangun self confidence dan mengasah kemampuan berkomunikasi.

Di akhir Kuliah Umum, Kepala PPSDMAP, Murdiyanto selaku moderator menyampaikan bahwa materi yang disampaikan sangat menarik, dan dapat memberikan motivasi kepada para taruna di lingkungan BPSDMP untuk dapat mengasah soft skill komunikasi.

"Dengan begitu dapat mengaplikasikan komunikasi yang efektif di dunia kerja," tuturnya. (omy)