Awas Iran Ngamuk, Ancam Runtuhkan 2 Kota Israel

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 09/Mar/2021 23:03 WIB
Foto: (REUTERS/Leonhard Foeger) Foto: (REUTERS/Leonhard Foeger)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Iran menyatakan siap untuk meruntuhkan beberapa kota Israel seperti Tel Aviv dan Haifa. Ini ditegaskan Iran jika negeri Yahudi tersebut melakukan manuver-manuver militer yang agresif terhadap negeri para Mullah itu.

Dilansir Newsweek, Menteri Pertahanan Iran Brigadir Jenderal Amir Hatami mengatakan bahwa negara itu akan membalas jika diserang. Kantor Berita Iran, Fars, yang dikelola Teheran bahkan melaporkan bahwa Hatami memanggil para pemimpin Israel sebagai "anjing" dan negara itu "terlalu kecil untuk menunjukkan permusuhan terhadap Republik Islam".

Baca Juga:
Balas Israel, Militan Houthi Serang Kapal AS dan Inggris

"Rezim Zionis tahu dan jika tidak tahu, mereka harus tahu bahwa jika membuat kesalahan, Republik Islam akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa," ucap Hatami, dikutip Selasa (9/3/2021).

"Saya menyarankan mereka untuk tidak membuat kesalahan ini, bahkan dengan kata-kata."

Baca Juga:
Gelar Operasi Garda Indosin, KRI Sigalu-857 Selamatkan Kapal Patroli Malaysia

Sebelumnya Israel sempat menyatakan siap untuk mengadakan serangan terbuka di wilayah kedaulatan Iran. Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel(IDF), Jenderal Aviv Kochavi dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa ia telah memerintahkan pasukannya untuk mempersiapkan diri untuk kontak senjata dengan Iran dalam waktu dekat.

"Saya telah menginstruksikan IDF untuk menyusun beberapa rencana operasional untuk melengkapi beberapa perencanaan yang telah ada sebelumnya," kata Aviv.

Baca Juga:
Iran Lancarkan Serangan Rudal Drone di Wilayah Kurdistan Irak

Israel merupakan musuh tradisional Iran dalam segala hal. Baru-baru ini, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan secara terbuka kepada Presiden Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu utama Israel, untuk menjauhi Iran.

Ia meminta Joe Biden yang kini menjadi presiden AS untuk membatalkan perundingan nuklir yang mulai dibahas lagi, Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Perjanjian ini sebelumnya dibekukan oleh Presiden Donald Trump.  (ny/Sumber:CNBCIndonesia)

Tags :