Kemenparekraf Ikut Bursa Pariwisata Dunia ITB Berlin 2021

  • Oleh : Naomy

Rabu, 10/Mar/2021 15:50 WIB
Pembukaan Bursa Pariwisata ITB Berlin Pembukaan Bursa Pariwisata ITB Berlin

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Untuk menjaga eksistensi pariwisata Indonesia di mata dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berpartisipasi di ajang internasional “Internationale Tourismus-Börse (ITB) Berlin 2021”, yang digelar 9–12 Maret 2021.

ITB Berlin merupakan salah satu pameran pariwisata terbesar di dunia. 

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

Tahun 2021 ITB Berlin pertama kalinya menghadirkan format digital exhibition menyikapi kondisi pandemi. 

Ada sekitar 109 industri pariwisata Indonesia yang ikut berpartisipasi, diantaranya travel agent, hotel, dan maskapai penerbangan.  

Baca Juga:
Menparekraf Sebut "Sumarak Ramadhan 2024" Perkuat Ekosistem Pariwisata Halal di Sumbar

“Keikutsertaan Indonesia di Internationale Tourismus-Börse Berlin 2021 merupakan langkah kami dalam menjaga eksistensi sektor pariwisata Indonesia agar tetap menjadi pilihan utama tujuan wisata," ungkap Sandiaga.

Pelaksanaan pameran secara virtual ini merupakan langkah adaptasi di masa pandemi Covid-19. 

Baca Juga:
Kemenparekraf Bersama KAI dan Astindo Hadirkan "Bundling Paket Wisata Kereta Api"

Musibah atau bencana pandemi Covid-19 ini tidak bisa dihindari bahkan hingga hari ini, namun semoga terus diberikan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa untuk selalu tegar menghadapi ujian.

Pada tahun 2019, ada sekitar 10.000 perusahaan dan organisasi dari 181 negara yang memamerkan produk dan layanan mereka untuk sekitar 160.000 pengunjung. 

Sementara pada tahun 2020 ITB Berlin dibatalkan beberapa hari sebelum hari pembukaan mengingat kondisi pandemi. 

“Melihat banyaknya pengunjung yang datang pada pameran ITB Berlin tahun 2019 lalu. Saya yakin dan percaya bahwa melalui partisipasi kita di tahun ini, dapat menumbuhkan keinginan wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia, sehingga jumlah wisatawan dapat meningkat dan memberikan kontribusi kepada devisa dan PDB tanah air,” ujar dia.

Tercatat pada tahun 2019, kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,5 persen. 

Peningkatan kontribusi pariwisata ke PDB didorong oleh meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara, dan investasi. Sedangkan, realisasi devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp280 triliun.

Sementara, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menjelaskan dalam ITB Berlin terdapat pertemuan business to business (B2B) secara virtual. 

Indonesia juga memiliki empat sesi untuk mempresentasikan terkait pariwisata di Indonesia. Setiap sesi akan membahas topik yang berbeda, seperti informasi terkini perjalanan wisata di Indonesia, warisan negara, bagaimana menjadi wisatawan yang bertanggung jawab pada saat melakukan perjalanan, serta pariwisata berkelanjutan.

“Satu tahun sudah kita melalui pandemi Covid-19. Saya rasa orang-orang akan sangat bersemangat untuk berpergian dan kami ingin mengajak wisatawan untuk menjelajahi setiap sudut destinasi wisata di Indonesia. Melalui sesi presentasi ini, Indonesia akan membawa pengunjung untuk dapat menikmati keindahan alam Indonesia, yang kental akan budaya dan tradisinya,” kata Nia. (omy)