Pelabuhan Lewoleba NTT Berangkatkan 19 Kontainer Muatan Balik Tol Laut ke Surabaya

  • Oleh : Naomy

Rabu, 10/Mar/2021 19:07 WIB
Tol laut di Lewoleba sebelum berangkat ke Surabaya Tol laut di Lewoleba sebelum berangkat ke Surabaya

LEWOLEBA (BeritaTrans.com) - Pelabuhan Lewoleba Nusa Tenggara Timur (NTT) Berangkatkan 19 Kontainer Muatan Balik Tol Laut ke Surabaya, terdiri dari muatan kering (dry full) dan reefer full.

Kementerian Perhubungan cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Lewoleba bekerjasama serta mendorong Pemerintah Daerah dan masyarakat setempat untuk meningkatkan muatan balik Tol Laut. 

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

Karena selain menurunkan disparitas harga, Tol Laut juga dapat menjadi sarana meningkatkan pendapatan masyarakat.

Kepala kantor UPP Lewoleba Johanes Ola mengungkapkan, selama ini muatan balik Tol Laut dari daerahnya tidak sepi. 

Baca Juga:
Persiapan Angleb, Pelni Tingkatkan Fasilitas Kapal dan Dorong Pemudik Pesan Tiket di Aplikasi

"Hal ini tidak lepas dari peran masyarakat setempat yang antusias semenjak adanya rute Tol Laut di daerah tersebut," ujarnya, Rabu (9/3/2021).

Muatan balik tidak pernah kosong. Minimal 10 kontainer dry full (muatan kering) terdiri dari hasil bumi dan reefer.

Baca Juga:
Pelni Pastikan 56 Kapal Layak Laut dan Operasi di Angleb 2024

Pelabuhan Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT merupakan salah satu pelabuhan singgah Tol Laut yang disandari oleh KM Caraka Jaya Niaga III – 22 yang mendapat penugasan untuk rute dari Pelabuhan Tanjung Perak – Larantuka- Lewoleba (PP). 

Kapasitas kapal mencapai 171 boks, 181 boks dan 105 boks peti kemas (kontainer) berukuran 20 feet.

Kata dia, muatan balik Tol Laut 8 Maret 2021 mencapai 19 kontainer 

“8 Maret itu bongkar 44 kontainer dry full dan empat reefer empty. Muatan baliknya 15 kontainer dry full hasil bumi dan empat reefer full  tujuan Tanjung Perak,” ungkapnya.

Johanes menambahkan, kesadaran masyarakat sangat penting untuk memaksimalkan muatan balik tersebut. Sebab keberadaan Tol Laut tidak hanya untuk menerima kiriman logistik tetapi juga untuk mengirimkan produk-produk lokal yang menjadi unggulan.

Dengan adanya Tol Laut, masyarakat sangat terbantu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya berupa makanan, material bahan bangunan dengan harga yang terjangkau.

Selain itu, mereka juga dapat memasarkan produk lokal menuju pasar yang lebih menguntungkan dalam hal ini ke Pulau Jawa. Sehingga terjadi perbaikan dari sisi ekonomi karena pendapatan masyarakat menjadi meningkat.

Selama ini sudah banyak masyarakat yang berpartisipasi dalam pengisian muatan balik Tol Laut dengan mengirimkan hasil bumi, perikanan, hingga besi tua. Hasil masyarakat tersebut di jual ke pulau Jawa melalui Surabaya.

“Kehadiran Tol Laut di Pelabuhan Lewoleba sangat bermafaat bagi masyarakat di sini karena sangat murah,” tutupnya. (omy)