Dari Usia 14 Tahun Gabung di ALS, Nasron Kini Sopir Tetap di Trayek Jakarta-Medan

  • Oleh : Fahmi

Rabu, 24/Mar/2021 21:24 WIB
Pengemudi bus PO ALS dengan nomor pintu 286, Nasron. Pengemudi bus PO ALS dengan nomor pintu 286, Nasron.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Bergabung dengan bus lintas, menjalal pulau jawa-sumatera sedari usia 14 tahun, kini Nasron sudah delapan tahun menjadi pengemudi di PO ALS atau Antar Lintas Sumatera jurusan Jakarta-Medan. 

Nasron menceritakan, awal dia bergabung di PO karena orang tua juga merupakan sopir. Dia dahulunya sering ikut dengan sang ayah. 

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

"Dulu kelas dua SMP berhenti sekolah langsung jadi kenek," kata Nasron di perwakilan agen ALS Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/2/2021). 

Kini di usianya 26 tahun dia sudah menjadi sopir tetap di PO tersebut, menjajal Bekasi-Jakarta-Medan selama delapan tahun dari usia 18 tahun. 

Baca Juga:
Mbak Wiwit Sopir Bus PO MTI, Baru Kerja 5 Hari Gajinya Fantastis

Nusron menjelaskan, keluarganya telah turun menurun menjadi sopir di ALS, awalnya kakeknya juga pernah bergabung di ALS dari tahun 1968, kemudian dilanjutkan ayahnya menjadi sopir. 

Baca Juga:
Sopir Bus Mudik Gratis dari Jakarta Meninggal di Terminal Tirtonadi Solo

"Almarhum kakek kami dulu sopir juga di ALS ini," ucap Nasron.

Ayahnya saat ini masih aktif sebagai sopir di ALS untuk mengisi perwakilan di Bogor. Mereka berdua saat ini satu jurusan tapi beda jalur. 

Abang dua adik ini mengaku, saat pandemi seperti sekarang ini, jumlah sewa sangat jauh menurun dibandingkan sebelum pandemi. 

"Satu juta dapat lah satu kali trip," kata warga Panti, Pesaman Timur, Sumatera Barat. 

"Penumpang mulai menurun, jauh menurun," tegasnya. 

Mengenai pendapatan saat pandemi, dikatakannya hanya mendapatkan hasil yang pas-pasan buat makan.

"Kita ni bang, pas-pas makan aja. Buat nabung ya tetap ada sih sedikit-sedikit," bebernya. 

Saat ini Nasron mampu menjalankan busnya dari Medan ke Jakarta dengan waktu tempuh maksimal delapan hari. Dalam sebulan dia mampu menjalankan bus hanya sampai tiga kali pulang pergi (PP), itu juga melihat kondisi bus. 

Untuk diketahui, bus yang dikendarai Nasron bersama tiga orang kru lain termasuk sopir satu dan dua kondektur tersebut, harga tiketnya ialah Rp435 ribu.(fahmi)