Penumpang Bus AKAP Kecewa Mudik Lebaran Dilarang

  • Oleh : Bondan

Minggu, 28/Mar/2021 15:49 WIB
Ilustrasi penumpang bus AKAP di salah satu agen yang berada di Bulak Kapal Bekasi. Foto: BeritaTrans.com. Ilustrasi penumpang bus AKAP di salah satu agen yang berada di Bulak Kapal Bekasi. Foto: BeritaTrans.com.

BEKASI (BeritaTrans.com) - Kebijakan larangan mudik yang diputuskan pemerintah melalui Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) menuai beragam komentar dari sejumlah masyarakat pengguna transportasi umum.

Beragam komentar dilontarkan para penumpang bus antarkota antarpropinsi (AKAP) yang BeritaTrans.com temui di sejumlah agen dan pool di wilayah Bulak Kapal, Bekasi.

Baca Juga:
Hari Kedua Ramp Check Jelang Angleb, Dishub Kota Bekasi Temukan 4 Bus Tak Laik Jalan di Terminal

Arif, Penumpang bus AKAP saat berada di salah satu pool yang berada di wilayah Bulak Kapal, Bekasi, Sabtu (27/3/2021). Foto: BeritaTrans.com.

Seperti Arif, pria asal Magelang, Jawa Tengah ini kecewa dengan keputusan pemerintah yang melarang mudik pada saat lebaran tahun 2021.

Baca Juga:
Menhub Resmikan Pengoperasian Biskita Trans Bekasi Patriot

“Untuk tahun ini mengharapkan bisa untuk mudik. Karena kemarin informasinya sudah bisa, tapi ternyata direvisi lagi. Jadi seakan-akan pemerintah itu nggak konsisten. Tadinya, oke boleh mudik. Tahu-tahu revisi lagi, masyarakat jadi kebingungan juga,” ungkapnya kepada BeritaTrans.com di salah satu pool bus yang berada di Bulak Kapal, Bekasi, Sabtu (27/3/2021).

Lanjutnya, dengan kondisi sekarang ini jika masyarakat berdiam diri dirumah pada saat lebaran yang seperti dianjurkan pemerintah dan menjanjikan adanya bantuan kepada masyarakat. Bukan solusi dalam menyelesaikan masalah.

Baca Juga:
Uji Coba BISKITA Trans Bekasi Patriot, Kadishub: Terintegrasi ke Stasiun LRT

“Kita nggak boleh mudik tapi dapat bantuan dari pemerintah. Kenyataannya dari tahun sebelumnya bantuan tidak merata. Dari awal Covid-19 sampai sekarang saya nggak pernah dapat bantuan,” katanya.

Pada tahun 2021 ini, bapak dua anak yang berprofesi wiraswasta sangat berharap bisa mudik lebaran kembali ke kampung halamannya di Magelang. Untuk bersilahturahmi bersama keluarga besarnya.

“Mudah-mudahan bisa berubah lagi dan diperbolehkan untuk mudik. Karena kita bisa kumpul keluarga besar cuma bisa setahun sekali. Kalau nggak masa lebaran kapan lagi, karena kita pekerja. Kalau misalkan ternyata diperbolehkan tapi protokol kesehatan diperketat. Nggak masalah buat saya. Kalau wajib pakai surat keterangan bebas Covid-19. Tetap saya jalankan. Itu kalau bagi saya,” tuturnya.

Rizki, yang tengah menunggu bus AKAP di agen penjualan tiket Bulak Kapal, Bekasi, Sabtu (27/3/2021). Foto: BeritaTrans.com.

Hal yang sama juga diungkapkan Rizki, pemuda asal Padang, Sumatera Barat, yang berprofesi karyawan swasta di Surabaya, juga kecewa dengan keputusan pemerintah yang melarang mudik pada lebaran 2021.

“Sebelumnya dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum ada larangan. Tiba-tiba sekarang ada larangan dari kementerian lain. Jadi kaya nggak tegas dan nggak sinkron. Ya cukup kecewa,” ujar Rizki.

Dia  juga lebih memilih untuk tetap tinggal di Surabaya pada saat hari Raya Idul Fitri dan tidak mudik ke kampung halamannya di Padang, Sumatera Barat.

“Mudah-mudahan bisa berubah. Kalau memang tidak berubah, tetap standby di Surabaya saja,” jelasnya. (dan)