BPBD Indramayu Mencatat 785 Orang Terdampak Ledakan Kilang Balongan Berada di Pengungsian

  • Oleh : Taryani

Senin, 29/Mar/2021 14:28 WIB
Bupati Indramayu Nina Agustina membesuk warga yang terluka akibat kebakaran kilang Pertamina Balongan. (Taryani) Bupati Indramayu Nina Agustina membesuk warga yang terluka akibat kebakaran kilang Pertamina Balongan. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu mengeluarkan kronologis kejadian  dari mulai sebelum kilang Pertamina RU-VI Balongan terbakar hingga kondisi terakhir.

Sebagaimana dirilis kantor Kominfo Indramayu, BPBD setempat menyebutkan, kejadian diawali pada hari Minggu (28/3/2021) sekira pukul 23.00 WIB warga sekitar kilang Balongan mencium bau menyengat, seperti bau gas bocor.

Kemudian Senin (29/3/2021) sekitar pukul 00.45 WIB terdengar ledakan disusul dengan terbakarnya tiga unit tanki product premium 42 T-301 G A / B / C.

Sekitar pukul 01.30 WIB masyarakat banyak yang berhamburan keluar rumah dan berusaha menyelamatkan diri dan mengungsi.

Tim BPBD langsung menuju ke tempat kejadian. Melakukan koordinasi dengan pihak terkait. Mengevakuasi penduduk yang terdampak ke-3 titik pengungsian, yaitu GOR Komplek Perumahan Bumi Patra sebanyak 73 orang, Islamic Center 392 orang dan Pendopo Kabupaten Indramayu 320 orang.

Kobaran api melambung tinggi hingga pagi hari. Penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Namun saat kejadian sedang turun hujan deras disertai petir.

Saat ini tim HSSE Kilang Pertamina RU-VI Balongan tengah fokus melakukan pemadaman api. Petugas TNI-Polri melakukan penutupan akses jalan Indramayu – Cirebon melalui kilang Balongan.

Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina Senin (29/3/2021) menjenguk sejumlah warga yang mengalami luka-luka  akibat kebakaran kilang Pertamina RU-VI Balongan. Di antara korban itu ada beberapa orang  yang mengalami luka bakar.

Para korban semuanya ditangani tim medis di rumah sakit Pertamina Bumi Patra Indramayu dan RSUD Indramayu. Bupati sempat mendengar suara rintihan warganya yang menangis karena kesakitan menderita luka bakar di tubuhnya.  (Taryani)